Latar Belakang
Rani adalah seorang mahasiswa semester 6 yang membuka usaha laundry kiloan di dekat lingkungan kampus unuk menambah uang saku, sekaligus membantu mahasiswa lain yang sibuk kuliah dan organisasi. Usahanya mulai berkembang karena tarifnya terjangkau dan pelayanan cepat.
Motif EkonomiÂ
Motif Ekonomi Rani dalam menjalankan usahanya:
- Motif memenuhi kebutuhan hidup: Rani ingin mendapatkan penghasilan tambahan untuk biaya kuliah dan kebutuhan sehari-hari.
- Motif mencari keuntungan: selain untuk kebutuhan, Rani juga ingin mengembangkan usaha agar keuntungannya bisa ditabung untuk modal usaha yang lebih besar.
- Motif sosial: Rani ingin membantu mahasiswa lain yang tidak sempat mencuci pakaian karena kesibukan kuliah
Prinsip EkonomiÂ
Rani menerapkan prinsip-prinsip ekonomi dalam mengelola laundry-nya:
- Prinsip biaya sekecil-kecilnya hasil sebesar-besarnya: Rani membeli deterjen dan pewangi dalam jumlah besar (grosir) agar harga per liternya lebih murah
- Prinsip memilih alternatif terbaik: Saat mencari mesin cuci, Rani membandingkan harga dan fitur dari beberapa merek sebelum memutuskan membeli mesin yang hemat listrik dan tahan lama.
- Prinsip efesiensi waktu dan tenaga: Rani mengatur jadwal kerja agar proses cuci, kering, dan setrika bisa selesai dalam satu hari tanpa lembur
Perilaku EkonomiÂ
Beberapa perilaku ekonomi yang tampak dalam studi kasus ini:
- Produsen (Rani): menyediakan jasa laundry untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa dan warga sekitar
- Konsumen (Mahasiswa dan Warga): menggunakan jasa laundry karena tidak sempat mencuci sendiri
- Pemasok (Toko Grosir): menyediakan deterjen, pewangi, dan plastik kemasan laundry
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI