Mohon tunggu...
Rangga Hardiyanto
Rangga Hardiyanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mendidik Insan Muda Melalui Internet di Masa Pandemi

31 Juli 2021   06:56 Diperbarui: 31 Juli 2021   07:23 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam beberapa tahun belakangan ini penggunaan internet naik dari tahun ketahun. Internet sangat bermanfaat dalam kehidupan terutama dalam bidang pendidikan. Di tahun 2020 penggunaan internet untuk pendidikan naik drastis karena adanya kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang memaksa pembelajaran jarak jauh secara daring. Kebijakan Kementiran Pendidikan ini tentu sangat berpengaruh terhadap dinamika pembelajaran yang ada.

Sebenarnya penggunaan internet untuk pendidikan sudah banyak dilakukan beberapa tahun sebelumnya. Data dari Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia mengungkapkan bahwa sebesar 71,8% siswa dan 100% guru sudah memanfaatkan internet di tahun 2018. Jumlah itu terus meningkat setiap tahunnya. Namun di Tahun 2020 dengan adanya kebijakan pembelajaran daring mau tidak mau pendidikan harus menggunakan internet.

Dengan penggunaan internet secara 100% dalam dinamika pembelajaran setiap hari ditambah tidak adanya tatap muka langsung dalam proses mendidik tentu membuat dinamika pembelajaran berbeda sekali bagi semua civitas akademika terutama siswa dan guru. Karena dilakukan dengan media internet tentu ada sisi positif dalam pembelajaran jarak jauh secara daring. Dengan adanya pemanfaatan internet secara 100% dalam pembelajaran guru dan buku cetak tidak hanya menjadi satu-satunya sumber ilmu. Namun dilain sisi pembelajaran jarak jauh secara daring dengan sarana yang ada saat ini menuntut siswa untuk mandiri karena tidak sepenuhnya guru mengawasi siswa saat jam pembelajaran. Dalam hal itu para siswa harus bisa mandiri mencari materi atau menambah referensi untuk bisa dikatakan sukses dalam pembelajaran daring.

Untuk mempertajam pemikiran siswa, pemberian tugas dilakukan oleh guru untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat mencerna pembelajaran. Pemberian tugas-tugas tidak hanya sebatas pada pertanyaan yang jawabannya sebatas isian singkat namun juga bisa dengan pertanyaan terbuka sehingga kognitif siswa benar-benar terasah. Namun di satu sisi pemberian juga tidak bisa berlebihan. Pemberian tugas harus secukupnya. Pemberian tidak boleh berfokus pada kuantitas namun juga kualitas. Di lain sisi pemanfaatan sarana penunjang pembelajaran juga sangat berpengaruh untuk menghasilkan output pembelajaran yang baik. Internet bukan hanya menjadi gerbang untuk para siswa namun juga menjadi semacam taman bermain untuk mengasah kreatifitas mereka. Pemanfaatan media dan aplikasi daring yang ada saat ini tentu sangat menunjang pembelajaran para siswa. Namun sangat disayangkan kebanyakan media dan aplikasi yang tersedia saat ini masih terkesan berorientasi hasil yang berisiko membuat pembelajaran tidak efektif karena nilai-nilai dan materi-materi yang disampaikan belum tentu terinternalisasi dengan baik.

Pembelajaran berorientasi proses lebih optimal untuk internalisasi nilai-nilai dan materi-materi yang ada. Karena para guru melihat proses para siswa secara keseluruhan pembelajaran dapat mengacu pada whole person development dimana para siswa tidak hanya berkembang secara kognitif saja namun juga sikap dan spiritual mereka. Dengan adanya tantangan tersebut para guru dan tim IT harus bekerjasama untuk menjawab tantangan dan menciptakan sebuah sistem yang juga dapat menilai proses para siswa, dalam hal ini sebuah sistem berbasis machine learning dapat digunakan untuk membantu para siswa belajar. Karena setiap siswa unik tentu proses pembelajaran akan berbeda-beda untuk mereka, dengan pemanfaatan machine learning dapat dilakukan profiling untuk para siswa sehingga pembelajaran proses pembelajaran dapat menjadi unik untuk setiap siswa dan disesuaikan dengan proses pembelajaran mereka sehingga dapat membantu mereka mencapai output yang diinginkan. Namun untuk saat ini dengan sarana yang ada sekarang guru dan orang tua memiliki peran yang besar, karena sumber-sumber yang ada di dalam internet belum tentu bisa mendidik para siswa secara keseluruhan.
Model pembelajaran secara daring ini memang mau tidak mau harus dilakukan. Namun tentu saja hal itu tidak menjadi batasan untuk belajar. Dengan adanya metode-metode yang tepat, pembelajaran melalui internet malah bisa menjadi lebih efektif karena ilmu yang didapat tidak terbatas pada guru dan buku saja namun juga bisa didapat melalui internet yang sangat banyak sumbernya dan bisa diakses kapan saja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun