BJ Habibie juga dilengserkan, karena dianggap sebagai bagian dari orde baru
Amien Rais menjadi Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pasca reformasi tahun 1999 sampai 2004.
Amien Rais berhasil mengesahkan serangkaian amandemen yang menetapkan pemilihan presiden langsung dengan batasan masa jabatan presiden (dua periode)
Posisi Amien Rais disebut sebut sebagai  kelompok tengah dari muara politiknya Reformasi.Â
Poros Tengah adalah istilah kepada koalisi partai-partai Islam yang dibentuk setelah PDI-P memenangkan Pemilu 1999 dengan persentase telak 33% suara.Â
Karena  presiden masih dipilih oleh MPR Megawati diperkirakan akan menjadi presiden, jika tidak ada poros tengah.
Amien Rais membentuk Poros Tengah yang terdiri dari PKB, PAN, PPP, PKS dan PBB untuk menjegal pemenang pemilu.
Abdurrahman Wahid sebagai calon presiden (ketiga) bersaing langsung dengan Megawati dan B.J.Habibie.
MPR secara fenomenal menolak pidato pertanggungjawaban Habibie yang tidak bisa lagi mencalonkan diri dan Partai Golkar dapat diajak mendukung Gus Dur,Â
Pada tanggal 20 Oktober 1999 Gus Dur terpilih sebagai presiden di MPR mengalahkan Megawati .
Megawati harus puas terpilih sebagai wakil presiden .