[caption id="attachment_230529" align="alignleft" width="300" caption="pic harianjogja.com"][/caption] Akhirnya, setelah sekian lama menunggu kapan beroperasinya bangunan eks – terminal bus Umbulharjo Yogyakarta atau Pasar Seni dan Kerajinan XT Square mendapat jawaban. Bangunan yang dibangun dan telah selesai sejak tahun lalu itu sempat dipertanyakan fungsinya yang tak kunjung direalisasikan. Justru bangunan XT Square sering digunakan untuk event - event seperti jalan sehat, pengajian, bakti sosial, kontes burung dan acara lainnya sehingga masyarakat sangat menunggu pengoperasian bangunan ini. Berbagai polemik yang terjadi antara investor dan pemerintah daerah masalah landasan hukum yang jelas membuat proyek ini terhambat.
Pasar Seni dan Kerajinan XT-Square yang berlokasi di Jalan Veteran merupakan kawasan yang dibangun dengan konsep yang menarik dan praktis. Konsepterpadu yang ditawarkan kepada masyarakat ataupun wisatawan dalam satu paket pusat wisata belanja, yakni what to see, what to eat, dan what to buy. Didesain sebagai ruang publik dengan konsep citywalk, didukung dengan area kuliner serta area pertunjukan seni semakin menunjang aktifitas wisata belanja yang nyaman dan menyenangkan. Bahkan lokasi yang strategis di selatan Kota Yogyakarta yang menghubungkan kawasan-kawasan tujuan wisata dan pariwisata menjadikan nilai plus. Akses transportasi ke Pasar Seni dan Kerajinan XT-Square ini bisa dibilang sangat mudah, banyak angkutan umum ataupun trans Jogja yang melewati jalur tersebut.
XT Square terdiri dari 3 zona utama, yaitu zona kerajinan ( zona 1 dan 2 ), sedangkan zona nusantara dan zona kuliner berada dalam satu zona.
Zona kerajinan adalah wahana representasi seni kerajinan dari Kota Yogyakarta dan wilayah sekitarnya. Zona Kerajinan meliputi 264 kios terwadahi dalam bangunan yang dirancang secara unik sebagai wajah kawasan XT-Square. Bangunan terdiri atas dua unit yaitu unit Kerajinan1 yang mewadahi 200 kios , dan unit Kerajinan 2 yang mewadahi 64 kios.
Zona nusantara adalah wahana representasi dari seni kerajinan dari seluruh nusantara. Zona ini terdiri dari 20 buah kios toko dengan fasilitas premium. Produk kerajinan ini berasal dari binaan pemerintah daerah-pemerintah daerah yang berkualitas unggul sehingga memiliki daya tarik dan keunikan tersendiri. Pada zona ini juga dilengkapi dengan area atrium dengan luas 16 x 25 m yang selain sebagai ruang pameran / expo juga sebagai tempat demo pembuatan kerajinan. Pengunjung XT Square dari semua kalangan diharapkan dapat mendapatkan hasil seni kerajinan nusantara dengan nyaman dan buka hingga malam hari.
Zona kuliner merupakan daya tarik kawasan XT-Square. Zona ini meliputi 13 food stall berukuran standar maupun besar, dining area yang mampu menampung hingga 350 orang serta panggung pertunjukan yang memberikan wahana ekspresi seni bagi seniman Yogyakarta maupun nasional. Bangunan zona kuliner dirancang untuk menjadi ikon kawasan. (sumber: Investasi di Kota Yogyakarta)
Agenda untuk soft opening XT Square rencananya akan dilaksanakan pada hari ini tanggal 20 Desember 2012 yang dimulai pukul 14.00 WIB. Rangkaian acara akan berlanjut sampai tanggal 27 Desember 2012. Acara soft opening ini akan dibuka langsung oleh Walikota Jogja, Haryadi Suyuti, yang akan dilanjutkan dengan acara Gamelan Gaul. Selain acara tersebut, rangkaian acara soft opening ini juga menyelenggarakan Bazar UKM se – Jogja dari pukul 12.00 – 21.00 WIB, pameran lukisan, dan juga ganti oli dan check up gratis oleh Suzuki.
Sebelum acara Soft Opening ini, telah dilakukan seleksi dan pengundian bagi 264 kios zona kerajinan di XT Square, sebanyak 100 orang masuk dalam daftar tunggu. Harga sewa kios per zona pun berbeda – beda sesuai dengan kategori zonanya.
Pastinya harapan dari masyarakat sekitar untuk segera beroperasinya Pasar Seni dan Kerajinan XT Square adalah bisa mengembalikan roda perekonomian yang sempat menurun drastis karena pemindahan terminal bus Umbulharjo ke daerah Giwangan.
Salam :)