Analisis Foto Hot Azwar Anas yang Membuatnya Mundur dari Pilgub Jatim

Azwar Anas telah mengajukan permohonan mundur diri dari pencalonannya  sebagai kontestan  Pilgub Jatim. Hal ini benar-benar memukul telak PDIP sebagai Partai Penguasa yang sedang "Dendam berat"  atas 2 kekalahan memalukannya di Pilgub DKI dan Pilgub Banten pada tahun 2017.

PDIP yang sangat berharap bisa memenangkan Pilgub Jatim 2018 dengan menggandeng Gus Ipul dari kubu Nahdiyin sebagai pemilik kantong suara di Propinsi Jawa Timur akhirnya kecewa berat karena Azwar Anas mengundurkan diri dari kontestasi  gara-gara beredarnya Foto Hot yang sudah viral di mana-mana.

PDIP begitu emosional menyikapi gagal majunya  Azwar Anas mendampingi Gus Ipul. Sekjen PDIP Hasto Kristanto sampai menangis tersedu-sedu di depan public dan menuduh ada pihak yang kejam pada PDIP sehingga Azwar Anas "Dibunuh" karakternya.  Ini sangat lucu ketika Partai Penguasa bisa menuduh ada pihak yang kejam yang ingin menyerang PDIP sebagai Partai Penguasa.  Lebay sekali kalau kata anak-anak sekarang.

Kita tinggalkan saja PDIP yang Lebay dan kekanak-kanakan  dan sedang mencari kambing hitam atas peristiwa itu.  Kita simpulkan saja FAKTA-FAKTA YANG ADA dan menganalisanya.

BENARKAH  FOTO ITU ADALAH FOTO AZWAR ANAS?

KALAU TIDAK BENAR, MENGAPA AZWAR ANAZ SAMPAI MENGUNDURKAN DIRI?

Dengan fakta sederhana itu sepertinya kita tidak butuh Ahli digital Forensik untuk memastikan kebenaran foto itu. Kemungkinan besar Foto itu memang Asli. Dan Azwar Anas langsung memilih mundur dari Kontestasi Pilgub Jatim karena tidak berani dan tidak akan mampu membuktikan bahwa foto itu adalah rekayasa.

JAHATKAH MEREKA YANG MENYEBARKAN FOTO ITU?

Kalau foto itu benar tentu adalah hal yang tidak bisa disalahkan.  Masyarakat Jatim harus tahu dan patut mengetahui  seberapa buruk kelakuan dari calon pemimpin mereka.  Dengan demikian kalau memang Azwar Anas buruk kelakuannya maka tidak ada salahnya memberi tahu public tentang hal tersebut.

BENARKAH POLITIK MEMANG JAHAT?

Ya tentu saja benar. Politik memang jahat. Contoh sewaktu Pilgub DKI ada kontestan yang tiba-tiba diperiksa Polri karena diduga Korupsi Dana Pembangunan Masjid .  tentu saja itu sangat merugikan kontestan.  Faktanya kemudian setelah Pilgub DKI selesai kasus itu seperti hilang tak tahu rimbanya.  Kasus itu ternyata hanya muncul pada saat Pilgub DKI saja.