Mohon tunggu...
Rama Guna Wibawa
Rama Guna Wibawa Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis terus sampe lupa caranya berhenti, kecuali adzan, makan dan Bucin

Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Isalam Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Curhat Pedagang di Bandung Saat PSBB Kembali di Perpanjang

25 Januari 2021   12:49 Diperbarui: 25 Januari 2021   13:17 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto warung seblak Ibu Eulis Sutisna | dokpri

Bandung - Roda perekonomian ekonomi masyarakat mulai menurun ketika wabah corona mencekik pendapatan para pengusaha atau pedagang dimulai dari senin 2 maret 2020, Presiden RI, Joko Widodo mengumumkan ada orang  Indonesia yang terkena positif virus Corona, yakni perempuan yang berusia 31 tahun dan ibu yang berusia 64 tahun.

Indonesia yang dijuluki anti corona, kebal corona, pun patah saat itu, sejak saat itu mulai  bertambahnya angka positif terkena covid-19. Kasus tersebut bukan pertama kalinya, Tim Pakar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) memprediksi virus corona telah masuk ke Indonesia sejak minggu ke-3 Januari 2020

Pernyataan FKM UI didasarkan atas laporan kasus Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) disalah satu daerah.

Hari demi hari terlewati warga yang terjangkit virus corona pun mulai memuncak, ada pasien yang meninggal dunia, banyak juga yang kembali negatif dan sembuh. Data yang diambil dari Merdeka.com minggu(24/01) kasus positif Covid-19 di Indonesia bertambah 11.788 menjadi 989.262 orang dan pasien meninggal 171 menjadi 27.835 orang.

begitupun pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Jawa Barat, sebanyak 1569 orang yang terdampak covid-19. Jumlah tersebut merupakan hasil sementara yang diambil dari pendapatan Crisis Centre Asosiasi Business Development Services Indonesia (ABDSI) yang dilakukan pada 24 maret sampai 19 April 2020. 

Artinya tahun 2021 sekarang bisa berkurang juga bisa bertambah, namun yang tahu pasti bahwa pada saat ini belum ada penyelesaian dari itu semua, bantuan pemerintah pun hanya dapat mengatasi beberapa hari saja, pandemi covid tidak ada kepastian kapan berakhirnya, vaksin hanya sebatas ikhtiar bukan jaminan menurunnya angka positif covid-19, dan bantuan pemerintah dikorupsi oleh tuan dan puan kementrian. 

warga hanya bisa berharap dan berdoa kepada sang maha kuasa, ekonomi segera pulih, omzet kembali naik dan aktifitas kembali normal sedia-kala sebelum adanya pandemi covid-19

Hal ini juga diungkapkan oleh Eulis Sutisna(40), salah seorang pedagang yang bertujuan dikawasan Bodogol, kelurahan mekarjaya kecamatan Rancasari, 

"Pendapatan makin hari makin menurun saja" kata Eulis,Senin (25/01/2021)

Eulis mengaku, sudah 1 tahun lebih dirinya bertahan berjualan, meskipun pendapatan tidak sesuai apa yang diharapkan. Terlebih kebutuhan kehidupan sehari-hari makin besar, baik kebutuhan makan maupun biaya sekolah dan kuota internet.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun