Mohon tunggu...
R Hady Syahputra Tambunan
R Hady Syahputra Tambunan Mohon Tunggu... Sales - Karyawan Swasta

Pemerhati Politik Sosial Budaya. Pengikut Gerakan Akal Sehat. GOPAY/WA: 081271510000 Ex.relawan BaraJP / KAWAL PEMILU / JASMEV

Selanjutnya

Tutup

Hukum

'Warta' Coba Perkosa Ibu Kandung?!-Mempertanyakan Pentingnya Moralitas

28 Mei 2019   20:48 Diperbarui: 31 Mei 2019   03:16 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri: tangkap layar RakyatBengkulu.com

"Kiamat sudah dekat", judul sebuah Film yang tayang menjelang dan selama bulan ramadhan. Agaknya judul itu benar bila melihat fenomena jaman sekarang dimana penurunan standar moralitas tidak lagi dipandang sebagai hal yang sangat genting untuk dibicarakan. 

Pencabulan, perdagangan anak dibawah umur, incest, perzinahan dll sangat umum menghiasi lini masa dan pemberitaan seputar dunia kriminal.

Baru2 ini di Provinsi Bengkulu, tepatnya di Kabupaten Bintuhan seorang bujang (jejaka belum menikah) ditahan polisi pasal percobaan pemerkosaan. Mirisnya target pelaku adalah ibu kandungnya sendiri.

Wartawan (30) ternyata adalah nama asli pelaku. Pada Sabtu 25 May 2019 waktu tengah malam/Minggu dini hari, Pelaku diduga mencoba peloroti Pakaian Ibunya inisial 'Al' (65tahun) dan bersiap berbuat durjana bahkan pelaku tega mencekik ibunya dan mengancam apabila berteriak.

Atas perbuatan 'tidak normal'  ini, Wartawan ditangkap dan bersiap menghadapi ancaman pidana atas kelakuan nyelenehnya.

Kapolsek Kaur Tengah Iptu Pedi Setiawan membenarkan penangkapan pelaku atas dugaan tindak percobaan pemerkosaan.

"Untuk tersangka sudah kita amankan dan kita limpahkan ke Mapolres Kaur karena terbukti melakukan percobaan pemerkosaan terhadap ibu kandungnya. Tersangka merupakan anak ketiga dan masih bujangan. Tegas Pedi.

Wartawan sempat dicurigai menimba ilmu hitam pasal perilaku menyimpangnya. Mungkin karena korban adalah ibu kandung dan sudah nenek2 memunculkan dugaan tersebut. Namun Wartawan membantah.

"Saya khilaf pak dan tidak tahu lagi. Saya menyesal dan minta maaf. Baru satu kali pak saya lakukan". Sesal wartawan.

Terlepas kebenaran pengakuan tersangka, kabar ini membuat penulis miris. Betapa anak dan ibu kandung merupakan hubungan yang sangat dekat. Semua ibu bahkan tidak mengiraukan nyawanya pada saat melahirkan sang anak tersayang. 

Apalagi dengan alasan khilaf dari tersangka juga patut dipertanyakan. Bahwa rumah yang diisi keluarga inti yang memiliki hubungan darah juga perkawinan mestinya membuat penghuni aman dari perilaku2 aneh dan biadab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun