Mohon tunggu...
Ramadan Pasaribu
Ramadan Pasaribu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

membaca buku dan berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingkah Mengetahui Kriteria Panen pada Tanaman Kelapa Sawit

4 September 2022   11:30 Diperbarui: 4 September 2022   11:51 2356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.agronasa.com/buah-kelapa-sawit/

Memenuhi kriteria panen buah kelapa sawit berarti memaksimalkan kualitas dan kuantitas yang dapat di maksimalkan oleh buah kelapa sawit.

Bagian terpenting dari buah kelapa sawit yaitu daging buah (mesokrarb) yaitu, bagian yang mengandung CPO (Crude Palm Oil) atau minyak kelapa sawit dan inti kelapa sawit yang mengandung PKO (Palm kernel Oil) atau minyak inti sawit.

Buah kelapa sawit matang, mulai dari penyerbukan (Polinasi) dan pembuahan (fertilasi) hingga matang membutuhkan waktu sekitar 6 bulan. 

Kematangan merupakan faktor yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas buah kelapa sawit yang dapat dilihat dalam bentuk angka-angka di dalam laboratorium, yang nantinya akan dijadikan acuan kriteria buah matang di lapangan bagi pekerja lapangan yang melakukan pemanenan buah kelapa sawit.

Sama seperti komoditi lainnya, Kriteria buah matang di lapangan dapat ditentukan secara visual, hal ini berlaku juga untuk buah sawit. Berdasarkan warna varietas buah kelapa sawit dapat dibagi menjadi 3 yaitu: 

1. Nigrescens, buah berwarna ungu ke hitam-kehitaman ketika mentah dan berwarna jingga kemerahan ketika masak, 2. Virescens, buah berwarna hijau ketika mentah dan berwarna jingga ketika masak dan ujung buahnya berwarna hijau, 3. Albescens, buah berwarna keputih-putihan ketika mentah dan berwarna kuning – kekuningan dan ujungnya berwarna ungu kehitaman ketika masak namun varietas ini jarang dijumpai.

Kriteria lain yang dapat yang dapat diamati untuk menentukan kemasakan buah sawit yaitu, buah mudah terlepas dari tandan (membrondol) ketika masak. 

Semakin banyak buah yang membrondol maka buah semakin masak. Namun hal ini kurang dianjurkan karena akan mempersulit pemanen karena banyaknya buah yang membrondol dan dapat mempengaruhi kadar asam lemak bebas (ALB) pada buah kelapa sawit.

Untuk itu menentukan kematangan buah yang optimal dapat ditentukan dari jumlah brondolan yang terjatuh di piringan tanaman kelapa sawit berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan. Namun pada setiap Instansi atau Perusahaan jumlah brondolan untuk menentukan kemasakan buah berbeda- beda. 

Berikut jumlah brondolan berdasarkan Buku Pintar Kelapa Sawit karya Rustam Effendi Lubis & Agus Widanarko, SP. Tahun 2011 tentang Kriteria Matang panen:

Umur Tanaman = 3 – 7 tahun, brondolan 0 – 9, buah masih mentah. Brondolan lebih dari 10, buah telah masak kemudian,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun