Osprey menggunakan teknologi tilrotor yang menggabungkan performa helikopter dengan kecepatan dan radius misi seperti pesawat fixed-wing. Keunggulannya yang tidak dimiliki pesawat lain yaitu memiliki kemampuan vertical take off and landing (VTOL), dan short take off and landing (STOL).Â
Teknologi tersebut memungkinkan MV-22Â Osprey mendarat dan lepas landas secara vertikal dimana saja dan mencapai lokasi jauh lebih cepat dari helikopter biasa. Pesawat banci ini memiliki kecepatan maksimal 500 km per jam. Bahkan Osprey memiliki daya jangkau 428 nautical mile (nm) atau sekitar 792 kilometer.Â
MV-22 Osprey memiliki panjang 17 meter, lebar 25,78 meter dan tinggi 6,73 meter. Pesawat memiliki bobot 23,8 ribu kilogram. Pesawat yang unik ini menggunakan dua mesin (nasel yang berputar) yang berada di ujung fixed wing. Pesawat ini diproduksi oleh manufaktur Boeing dan Bell Textron. Di Amerika Serikat, MV-22 Osprey merupakan pendukung korps Marinir.Â
Namun seperti rumor pembelian Typoon masih belum jelas apakah Indonesia akan mengakuisisi Pesawat semi Helicopter ini. Bila melihat spesifikasinya amat cocok bagi Indonesia karena selain dapat mengangkut 24 penumpang dan barang muatan, pesawat berbobot 30 ton dapat mendukung pengangkutan logistik armada dan menyediakan transportasi jarak jauh untuk operasi khusus.
Pesawat dengan baling-baling ini juga dapat menjalankan misi pencarian dan penyelamatan tempur, serta dapat mendukung operasi penyelamatan korban bencana. Untuk mengevakuasi personel / korban yang berada di air atau medan yang kurang bersahabat dapat menggunakan kemampuan hoist dan hover yang dimiliki pesawat ini.
Beberapa tahun lalu, pengadaan helikopter Kepresidenan menjadi polemik, akhirnya Presiden RI pun masih menggunakan helikopter Kepresidenan Super Puma yang telah uzur. Ternyata Pesawat ini juga diklaim cocok untuk mendukung transportasi VVIP dan VIP
Dengan kemampuan manuver vertikal yang dimiliki dan kecepatannya mencapai lokasi melebihi helikopter serta pesawat ini dapat mendarat di mana saja secara cepat tentunya tepat untuk mendukung kegiatan pejabat tinggi. Apalagi Presiden RI saat ini menyukai gaya blusukan sungguh transportasi yang ideal menuju lokasi kunjungan atau lokasi bencana.
Bisa dikatakan dibandingkan isu / rumor Alutsista lainnya, pembelian Osprey mungkin bisa menjadi pilihan tepat sesuai dengan ancaman dan keterbatasan negeri ini yaitu bencana, bentang alam dan kurangnya jumlah lapangan terbang.
---
Salam hangat Blogger Udik dari Cikeas - Andri Mastiyanto
Instagram I Twitter I web I Email : mastiyan@gmail.com