Mohon tunggu...
Rakhma Fauzia
Rakhma Fauzia Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis lepas

Ambivert cenderung introvert, suka dengan tanaman apalagi kucing.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Politik Pertemanan "Pakai Uangmu Dulu, Ya"

11 Mei 2023   19:30 Diperbarui: 11 Mei 2023   20:06 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: unsplash.com/@heftiba

Momen berkumpul bersama teman harusnya menjadi kegiatan yang menyenangkan. Bisa hangout bersama dengan pergi ke cafe bahkan belanja bersama. 

Nyatanya keakraban dalam berteman harus teracuni dengan kebiasaan buruk yang selalu berulang. Jargon "Pakai uangmu dulu,nanti aku ganti" menjadi momok pemecah pertemanan. 

Bukan, bukan karena pelit bukan karena perhitungan. Tetapi karena kebiasaan selalu mengatakannya dan janjinya tidak selalu ditepati.

Uang memang bisa menjadi perusak suatu hubungan. Lebih baik jauhi berhubungan seperti pertemanan yang melibatkan dengan uang. Tetapi ini tidak berlaku bagi yang memiliki prinsip kuat yang sama antar teman ya. Ini hanya berlaku untuk yang merasa dicurangi.

Sumber :unsplash.com/@igalness
Sumber :unsplash.com/@igalness

Pengalaman dengan sekumpulan pertemanan yang kerap makan bersama. Memesan menu sesuai keinginan masing-masing. Seseorang memesan dengan menu spesial yang memiliki harga cukup mahal. 

Saat tiba waktu membayar, mendengar kembali ucapan yang biasa dan tidak asing didengar" pakai uangmu dulu,nanti aku ganti". Saat pembagian jumlah tagihan masing-masing per orang, diucapnya "nanti aku transfer,ya". Dan tidak pernah ada transferan masuk.

Terbiasa dengan ucapan itu, diputuskan untuk makan bersama tidak membawa uang cash mencoba mengetes dengan mengatakan "pakai uangmu dulu,nanti aku ganti". 

Berjalan semestinya, ia selalu memesan menu paling spesial dan paling mahal diantara lainnya. Dia juga yang membayar menalangi semua tagihan. Hingga waktu tiba ada ucapan, "aku males bagi-baginya, struknya ilang kayaknya kebuang deh. Gimana kalau kita bagi rata saja dengan sejumlah orang?" 

Betapa sedihnya bagi teman yang mendengar karena sengaja memesan menu paling murah karena sayang uangnya atau uangnya untuk kebutuhan lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun