Mohon tunggu...
sekar A
sekar A Mohon Tunggu... Penulis - pemimpi

Active

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sering Kesulitan Belajar? Gunakanlah Prinsip ini

17 November 2020   08:18 Diperbarui: 17 November 2020   08:29 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber : Unsplash photo by Matt Regland)

Belajar adalah salah satu kegiatan yang sering kita lakukan. Definisi belajar tidak hanya untuk pelajar maupun mahasiswa. Tidak hanya di kelas maupun di sekolah, belajar bisa dimana saja dan kapan saja. Mulai dari yang muda hingga yang tua, semua hampir melakukan kata 'belajar' seumur hidupnya.

Yang namanya belajar, pasti ada dong kendalanya. Apapun itu, semua harus dipahami materinya. Untuk itu, sering sekali pelajar atau mahasiswa belajar sungguh-sungguh menjelang ujian. Saya sebagai pelajar, sering sekali kesulitan belajar ketika menjelang ujian sekolah. Alhasil ketika ujian tiba, otak jadi nge-blang gak karuan.

"Ini nih rumus sudah aku pelajari semalem, tapi kok aku lupa.", "Bagian jantung yang ini namanya apa? Aduh lupa, padahal sudah di-hapal." Kalimat tersebut sering tergiang-ngiang di otak. Apalagi ketika ujian yang menyangkut hitung-berhitung. Kamu sudah belajar sungguh-sungguh tapi lupa ketika ujian, atau udah belajar capek-capek tapi soalnya gak keluar di ujian. Selamat! Kamu tidak sendirian.

Kamu mengalami susah belajar? Tenang gunakanlah prinsip 80/20. Metode ini bisa memberikan hasil yang maksimal dengan usaha yang minimal.

Apa itu prinsip 80/20 ?

Jadi, inti prinsip 80/20 adalah sebagian besar dari apa yang sudah kita dapatkan, kebanyakan berasal dari sebagian kecil yang kita lakukan. Cara agar fokus ke materi adalah carilah materi yang merupakan 20 persen terpenting, lupakan 80 persen materi yang tidak penting.

Pada dasarnya, prinsip 80/20 menyarankan kamu untuk memilih dua dari sepuluh hal yang ada dalam materi. Dua hal ini akan lebih berharga daripada delapan hal lainnya jika disatukan. Prinsip ini mengajak kita untuk fokus pada materi yang lebih kecil atau sedikit tetapi penting untuk memperoleh hasil yang besar atau lebih.

Semisal, pelajaran kimia tentang tabel periodik. Ada sekitar 118 unsur yang tersedia. Namun di ujian, apakah kita akan berhadapan dengan Xenon, radon, atau neon. Paling hanya oksigen, helium, natrium, dan karbon. Nah dari situ kita tidak perlu bersusah payah menghapal nama tabel periodik, karena yang sering keluar hanya 20 persen dari 100 persen nama unsur.

Untuk menerapakan metode 80:20 kita perlu beberapa catatan agar metode ini berhasil

1. Memahami 20% materi bukan menghafal.

Sering sekali ketika ujian, pasti yang dilakukan kebanyakan siswa adalah menghafal. Akibatnya, sering terjadi kelupaan ketika ujian. Padahal belajar itu untuk memahami bukan menghafal. Sebelum belajar. Pahamilah konsep-konsep utamanya. Biar kebayang alur berpikir yang baik untuk memahami materi, termasuk mana 20% materi yang terpenting itu. Hanya dengan memahami baru kita bisa tahu bagian materi mana yang penting dan mana yang enggak.

2. Harus fokus di kelas.

Tentu poin kedua ini adalah poin terpenting ketika kamu menggunakan metode ini untuk belajar. Guru yang mengajar memiliki waktu yang terbatas di kelas. Apalagi setelah pandemi begini jadwal sekolah jadi berantakan. Di kelas kita harus fokus 100%. Selama guru mengajar, perhatikan lah baik-baik mana yang teramasuk 20% materi terpenting. Caranya mudah, biasanya ketika pertemuan selanjutnya guru tersebut akan mengulang lagi di kelas. Perlu dicatat, apalagi ketika guru berkata "ini yang sering keluar di ujian." Itu penting sekali.

3. Mencoba berusaha 100%

Walaupun kita menggunakan cara 80/20, kita juga harus berusaha 100% dalam mengerjakan sesuatu. Semisal, kamu ingin ikut lomba atau beasiswa, perlu sekali untuk mengerahkan tenaga 100% untuk berusaha. Berusaha untuk mendapatkan hasil yang terbaik.

Jangan ragu mencoba prinsip ini! Selamat Mencoba!


Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun