Musim kemarau adalah musim di daerah tropis yang dapat mengakibatkan kekeringan. Musim kemarau yang berkelanjutan mengakibatkan banyak wilayah kekurangan air bersih. Salah satunya warga di Desa Kebaman, Kecamatan Srono, Banyuwangi.
Sumur-sumur yang dimiliki warga telah mengering. Akibatnya, banyak warga yang rela antre ke sumur tetangga untuk mendapatkan air bersih. Siswanto salah satu warga mengaku harus antre ke sumur tetangga untuk mendapatkan air bersih. "Saya ambil air disini karena sumur di rumah kering, ada tapi sedikit dan kualitasnya kurang baik untuk dikonsumsi" jelasnya kepada wartawan, Senin(14/10/2019) dikutip detik.com.Â
Data BPBD Banyuwangi mencatat terdapat 16 desa di empat kecamatan yang mengalami kekeringan dan krisis air bersih. Diantaranya, Kecamatan Wonsorejo ada tiga desa, Kecamatan Tegaldlimo lima desa, Bongorejo tiga desa dan Kecamatan Tegalsari terdapat lima desa. Pemerintah Banyuwangi melalui BPBD telah menyalurkan air bersih ke daerah terdampak.Â
Akan tetapi, Kecamatan Srono tidak termasuk didalamnya. Seharusnya, pemerintah lebih memperhatikan dan serius dalam menangani masalah ini. Tidak adanya saluran air bersih yang diberikan pemerintah kepada warga di Kecamatan Srono sungguh tidak adil. Tidak hanya mengantre, warga di Kecamatan Srono harus mengirit air bersih dan menumpang di rumah saudara yang masih memiliki sumber air bersih.
Musim kemarau yang berkepanjangan dan tidak adanya hujan semakin sulit mendapatkan air bersih. Oleh karena itu, pemerintah memiliki peran besar dalam menyelesaikan persoalan ini. Caranya, dengan lebih memperhatikan dan serius dalam menangani persoalan yang terjadi. Selain itu, memberikan bantuan dengan adil tanpa adanya daerah yang tertinggal.