Penglihatan binokuler adalah kemampuan untuk melihat dengan menggunakan kedua mata secara bersamaan, sehingga memungkinkan kita untuk melihat dunia dalam tiga dimensi (3D) dan memiliki persepsi kedalaman. Penglihatan binokuler memungkinkan kita untuk:
Â
- Melihat objek dalam 3D
- Mengestimasi jarak dan kedalaman
- Mengkoordinasikan gerakan mata dan tangan
Â
Buta warna adalah kondisi di mana seseorang memiliki kesulitan dalam membedakan warna-warna tertentu, biasanya merah dan hijau. Buta warna disebabkan oleh kelainan pada sel-sel kerucut di retina yang bertanggung jawab untuk mendeteksi warna.
Â
Hubungan antara Penglihatan Binokuler dan Buta Warna:
Â
Penglihatan binokuler dan buta warna adalah dua konsep yang berbeda, dan tidak ada hubungan langsung antara keduanya. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang dengan buta warna mungkin memiliki kesulitan dalam melakukan tugas-tugas yang memerlukan penglihatan binokuler, seperti:
Â
- Mengestimasi jarak dan kedalaman
- Mengkoordinasikan gerakan mata dan tangan
Â
Namun, ini tidak berarti bahwa orang dengan buta warna tidak dapat memiliki penglihatan binokuler yang normal. Banyak orang dengan buta warna dapat memiliki penglihatan binokuler yang normal dan melakukan tugas-tugas yang memerlukan penglihatan binokuler dengan baik.
Â
Dalam beberapa kasus, penglihatan binokuler dapat membantu orang dengan buta warna untuk membedakan warna-warna dengan lebih baik, karena penglihatan binokuler dapat meningkatkan kemampuan untuk mendeteksi perbedaan warna. Namun, ini masih merupakan topik penelitian yang sedang berlangsung, dan lebih banyak penelitian diperlukan untuk memahami hubungan antara penglihatan binokuler dan buta warna.
Â
Â
Pengertian Binokuler Secara Harfiah:
Â
Binokuler secara harfiah berarti "dua mata" atau "penglihatan dengan dua mata". Kata "binokuler" berasal dari bahasa Latin, yaitu:
Â
- "Bi" yang berarti "dua"
- "Oculus" yang berarti "mata"
Â
Jadi, binokuler secara harfiah berarti penglihatan atau kemampuan melihat dengan menggunakan dua mata secara bersamaan. Dalam konteks ini, binokuler merujuk pada kemampuan manusia untuk melihat dunia sekitar dengan menggunakan kedua mata secara bersamaan, sehingga memungkinkan kita untuk melihat objek dalam tiga dimensi (3D) dan memiliki persepsi kedalaman.
Â
Asal Kata:
Â
Kata "binokuler" berasal dari bahasa Latin "binocularis", yang merupakan kombinasi dari "bi" (dua) dan "oculus" (mata). Kata ini kemudian diadopsi ke dalam bahasa Inggris sebagai "binocular", dan digunakan dalam berbagai konteks, termasuk optik, oftalmologi, dan psikologi.
Â
Dengan demikian, pengertian binokuler secara harfiah merujuk pada kemampuan melihat dengan menggunakan dua mata secara bersamaan, yang memungkinkan kita untuk melihat dunia sekitar dalam tiga dimensi (3D).
B. Syarat Syarat Penglihatan Binoculer
Â
Syarat-Syarat Penglihatan Binokuler:
Â
Penglihatan binokuler memerlukan beberapa syarat untuk dapat berfungsi dengan baik, yaitu:
Â
1. Kedua Mata yang Sehat: Kedua mata harus sehat dan memiliki kemampuan melihat yang normal.
2. Koordinasi Mata yang Baik: Kedua mata harus dapat bergerak secara koordinatif dan sinkron untuk melihat objek yang sama.
3. Disparitas yang Cukup: Perbedaan antara gambar yang dilihat oleh mata kiri dan mata kanan harus cukup untuk memungkinkan penglihatan binokuler.
4. Stereopsis yang Baik: Kemampuan untuk melihat objek dalam 3D dan mengestimasi jarak dan kedalaman harus baik.
5. konvergensi yang Baik: Kemampuan mata untuk bergerak ke dalam dan ke luar untuk fokus pada objek yang berbeda jaraknya harus baik.
6. Fusional yang Baik: Kemampuan untuk menggabungkan gambar dari kedua mata menjadi satu gambar yang utuh harus baik.
Â
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penglihatan Binokuler:
Â
1. Usia: Penglihatan binokuler dapat menurun dengan bertambahnya usia.
2. Gangguan Penglihatan: Gangguan penglihatan seperti strabismus, amblyopia, dan gangguan penglihatan lainnya dapat mempengaruhi penglihatan binokuler.
3. Cedera Mata: Cedera mata dapat mempengaruhi penglihatan binokuler.
4. Kondisi Medis: Kondisi medis seperti stroke dan tumor otak dapat mempengaruhi penglihatan binokuler.
Â
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Buta Warna:
Â
1. Genetik: Buta warna dapat disebabkan oleh faktor genetik, yaitu mutasi pada gen yang mengkode protein fotopigmen di retina.
2. Jenis Kelamin: Buta warna lebih umum terjadi pada laki-laki daripada perempuan.
3. Usia: Buta warna dapat terjadi pada semua usia, tetapi lebih umum terjadi pada anak-anak dan remaja.
4. Kondisi Medis: Kondisi medis seperti diabetes, glaukoma, dan degenerasi makula dapat mempengaruhi penglihatan warna.
Â
Kesimpulannya
Â
Penglihatan binokuler dan buta warna adalah dua konsep yang berbeda dalam bidang penglihatan. Penglihatan binokuler merujuk pada kemampuan untuk melihat dengan menggunakan kedua mata secara bersamaan, sehingga memungkinkan kita untuk melihat objek dalam 3D dan memiliki persepsi kedalaman. Buta warna, di sisi lain, merujuk pada kesulitan dalam membedakan warna-warna tertentu.
Â
Meskipun keduanya berbeda, penglihatan binokuler dan buta warna dapat saling mempengaruhi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang dengan buta warna mungkin memiliki kesulitan dalam melakukan tugas-tugas yang memerlukan penglihatan binokuler, seperti mengestimasi jarak dan kedalaman.
Â
Namun, perlu diingat bahwa penglihatan binokuler dan buta warna adalah dua kondisi yang berbeda, dan tidak semua orang dengan buta warna akan memiliki kesulitan dengan penglihatan binokuler. Oleh karena itu, penting untuk memahami kedua konsep ini secara terpisah dan bagaimana keduanya dapat saling mempengaruhi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI