Mohon tunggu...
Rajab Syahda
Rajab Syahda Mohon Tunggu... profesional -

Novelist * yang membedakan anda dengan IBLIS adalah KEYAKINAN * yang paling berharga pada anda adalah KESETIAAN * yang membuat anda bahagia adalah orang paling dekat * keyakinan tidak bisa dihukum dan diadili * pada akhirnya tidak ada yang penting

Selanjutnya

Tutup

Politik

PPP Dikadalin

8 Oktober 2014   16:01 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:54 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

PPP anak yang hilang di MPR
Strategi sda di koalisi prabowo "galau" atau disebut kacau. Tapi dengan fakta masuknya ppp ke koalisi jokowi di pemilihan pimpinan mpr merupakan sinyal adanya menteri dari ppp di kabinet jokowi-jk.
Apa untungnya semua itu untuk rakyat ? ... Tidak ada !
Jika di hitung diatas kertas dan dianggap dpd solid memilih paket a dimana oesman jadi ketua, maka paket a akan menang tipis dan ppp akan mendapat jatah pimpinan mpr. Tapi dpd tidak bulat, hitungan saya ada 37 anggauta dari 130 ( dpd yang hadir 130 ) yang memilih paket b. Ada apa di dpd ? Adakah politik uang untuk anggauta dpd ? Atau memang basis koalisi prabowo memang kuat di dpd. Kedepan dpd dan demokrat memang akan jadi penyeimbang, hanya demokrat "sangat licik" memainkan perannya. Sandiwara demokrat sebagai penyeimbang "buang ke tong sampah", jika melihat kedepan dan memberi nuansa baru di mpr, penyeimbang demokrat tentu akan ke paket a. Tapi nyatanya tidak, saya melihat lagi2 "sby" dan demokrat ini memang "politikus kotor" alias sama sekali bukan "kawan sejati", suka "selingkuh". Kedepan di dunia politik bangsa ini, anak2 muda akan "merajam" partai demokrat.
Di koalisi prabowo ppp jadi mirip anak tiri. Begitu anak tetangga "demokrat" masuk, anak tiri kabur dari rumah koalisi prabowo. Koalisi prabowo untuk masa2 yang akan datang akan diuji dengan "kepentingan" nya masing2, bukan kepentingan bangsa yang terbaca di "tv-one", tapi libido "kemenangan" yang jadi tujuan. Apa untungnya semua itu untuk rakyat ? ... Tidak ada !
Saya bisa katakan kubu prabowo sekarang menjadi kubu "sby" juga, koalisinya sby ada semua di koalisi ini. Dan akhirnya menjadi "orede baru" yang baru.
Tapi ppp sudah keluar "rumah" koalisi prabowo, enggan juga masuk "beneran" ke rumah koalisi jokowi. Mungkin kedepan akan ada pencarian anak hilang. Anak yang hilang itu ppp...!
RB.
9/10/2014

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun