Pada zama penjajahan di masa masyarakat belum terlalu mengenal paham politik paham segala hal, hinga ada yang mau mempimpin di mana membuat satu kebaikan dengan gampangnya merangkul angota yang berjiwa besar terhadap membangun kemakmuran masyarakat atau orang banyak, beda dengan sekarang ini yang terjadi dari kota hinga pelosok-pelosok desa, membuat sesuatu untuk orang banyak harus ada Materi, hal ini sudah menjadi kebiasaan bagi masyarakan kota maupun pedesaan.Â
Apalagi yang bisa di bangakan sedangkan Persatuan dan kesatuan uda hilang dari kehidupan bermasyarakat, hinga tidak ada lagi yang menjadi pahlawan bagi masyarakat kecil, mereka berteriak suara lantang namun ketika ada tangapan dengan kata bisikan maka suara lantang itu pun tengelam dalam tatapan mata duitan.