Mohon tunggu...
Rajabbul Amin
Rajabbul Amin Mohon Tunggu... Relawan - Mahasiswa

Mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam STAIN Sultan Abdurrahman

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Agama Islam dalam Perspektif Sejarah

22 November 2020   16:55 Diperbarui: 22 November 2020   16:58 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Agama Islam, hadir adalah untuk menyelesaikan masalah. Seringkali disebut bahwa bangsa Arab, sebelum Islam datang, dikenal dengan sebutan zaman jahiliyah, atau zaman kebodohan. Digambarkan ketika itu, bahwa masyarakatnya terdiri atas suku-suku, kabilah-kabilah, dan antar mereka saling berebut pengaruh atau kekuasaan. Peperangan antar suku sebagai sebagai hal biasa. Mereka yang menang menguasai dan bahkan menggangap berhak memiliki yang kalah.

Jual beli orang hal biasa. Kekayaan bukan saja berupa harta, tetapi juga orang. Perbudakan sapaan lazim dan tidak ada hal tercela. Harkat dan martabat manusia disamakan dengan barang dan bahkan binatang. Wanita tidak mendidik dan bahkan bisa diwariskan. Mereka mengakui adanya Tuhan, akan tetapi yang sebagai suatu pernyataan tuhan adalah patung buatannya sendiri. Itulah alasan, orang menyebut zaman itu sebagai zaman jahiliyah atau zaman kebodohan.

Nabi Muhammad SAW dilahirkan di Makkah pada Tahun Gajah yaitu pada tanggal 12 Rabi'ul Awal atau pada tanggal 21 April (570 atau 571 Masehi). Nabi Muhammad SAW merupakan seorang anak yatim sesudah ayahnya Abdullah bin Abdul Muttalib meninggal ketika ia masih dalam kandungan dan ibunya Aminah binti Wahab meninggal dunia ketika ia berusia 7 tahun. Kemudian ia diasuh oleh kakeknya Abdul Muthalib. Setelah kakeknya meninggal ia diasuh juga oleh pamannya yaitu Abu Talib. Nabi Muhammad SAW  kemudiannya menikah dengan Siti Khadijah ketika ia berusia 25 tahun. Ia pernah menjadi penggembala kambing.

Nabi Muhammad SAW datang dengan ajaran Islam adalah untuk memberikan pencerahan. Suasana kebodohan itu diubah menjadi masyarakat yang beradab. Antar orang, kelompok, atau suku, kabilah, dan lain-lain, semuanya dipersatukan dan diajak untuk saling bersillaturrahmi. Antara yang kaya dan yang miskin dipersatukan dengan konsep berzakat, infaq, shadaqoh, dan lain-lain.

Selain menyembah berhala, masyarakat Mekah pada waktu itu juga mengubur bayi-bayi perempuan. Nabi Muhammad SAW banyak menghabiskan waktunya dengan menyendiri di gua Hira untuk mencari ketenangan dan memikirkan masalah penduduk Mekah. Ketika Nabi Muhammad SAW berusia 40 tahun, ia didatangi oleh Malaikat Jibril. Setelah itu ia mengajarkan ajaran Islam secara diam-diam kepada orang-orang terdekatnya yang dikenal sebagai "as-Sabiqun al-Awwalun(Orang-orang pertama yang memeluk agama Islam)" dan selanjutnya secara terbuka kepada seluruh penduduk Mekah, setelah turun wahyu al-quran surat al hijr ayat 94. Pada tahun 622, Nabi Muhammad SAW dan pengikutnya pindah dari Mekah ke Madinah. Peristiwa ini dinamai Hijrah. Semenjak peristiwa itu dimulailah Kalender Islam atau kalender Hijriyah.

Penduduk Mekah dan Madinah ikut berperang bersama Nabi Muhammad SAW dengan hasil yang baik walaupun ada di antaranya kaum Islam yang tewas. Lama kelamaan para muslimin menjadi lebih kuat, dan berhasil menaklukkan Kota Mekah. Setelah Nabi Muhammad wafat, seluruh Jazirah Arab di bawah penguasaan Islam.

Perkembangan Sejarah Agama Islam

Islam dimulai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW di tempat kelahirannya Mekkah, sifat-sifat yang menjadi ciri agama baru ini dikembangkan setelah beliau pindah ke Madinah dalam tahun 622 M. Sebelumnya beliau wafat sepuluh tahun kemudian, telah jelaslah sudah bahwa Islam bukannya semata-mata merupakan suatu badan kepercayaan agama pribadi, akan tetapi Islam meliputi pembinaan suatu masyarakat merdeka, dengan sistem sendiri tentang pemerintahan, hukum, dan Lembaga Generasi Muslimin pertama, telah menginsafi bahwa Hijrah adalah satu titik perubahan penting dalam sejarah. Merekalah yang menetapkan tahun 622 M sebagai permulaan takwin Islam baru.

Islam berkembang dari mulai masyarakat di Mekkah-Madinah hingga ke berbagai pelosok dunia. Persebaran islam tersebut bukan hanya dari aspek religiusitas dan nilai-nilai saja melainkan disertai perkembangan ilmu, teknologi, sosial, dan politik yang dihadapi di tiap zaman.

Tentunya, zaman berbeda dan senantiasa terus berkembang. Islam pun turut berkembang karena nilai-nilai dasar islam tidak berubah sedangkan secara teknis pelaksanaan mengalami berbagai varian yang memicu dan memunculkan perbedaan. Hal ini tentu bukan suatu masalah jika disikapi dengan bijak. Manusia memang serba kekurangan untuk bisa memahami segalanya secara sempurna. Untuk itu islam pun di tengah perkembangannya sangat banyak dinamika baik itu yang mengarah pada kemajuan, kesatuan, dan kekuatan ataupun sebaliknya.

Awal Mula Islam dan Perkembangannya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun