Mohon tunggu...
Money

Antisipasi Kelabilan Harga Menjelang Hari Besar

13 April 2018   22:12 Diperbarui: 14 April 2018   13:03 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Ketidakstabilan harga bahan-bahan pokok tidak hanya terjadi menjelang hari besar seperti hari lebaran dan perayaan lainnya. Namun, mendekati bulan puasa Ramadhan semua harga bahan-bahan pokok meroket naik dan menjelang lebaran Idul Fitri semua harga barang mencapai puncaknya atau naik hingga berkali lipat.

Sebagian besar masyarakat tercekik dengan kenaikan harga tersebut, dimana jumlah pemasukan yang mereka terima setiap bulannya tidaklah bertambah pada hari-hari istimewa tersebut. Sehingga, mereka mengalami kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan pokok, sementara kebutuhan lainnya meunggu untuk dipenuhi.

Rasanya ada semacam permainan harga yang dilakukan oleh para pedagang yang ingin meraup keuntungan. Namun, faktanya para pedagang mengaku kenaikan harga sudah terjadi ketika pedagang membeli barang dari distributor, atau tengkulak ataupun langsung dari petani. Kenaikan harga barang tidak serta merta hanya bahan pokok yang nilainya meningkat.

Tetapi, biaya transportasi dan biaya kehidupan sehari-hari lainnya juga naik, maka untuk mengimbangi itu semua pedagang menaruh harga tinggi pada barang. Meskipun pada beberapa pedagang yang "menimbun" barang dan menjualnya disaat penawaran pasar meningkat sehingga mau tidak mau meski dengan harga tinggi konsumen tetap membelinya.

Peran serta pemerintah dalam menyikapi hal ini sangat diperlukan. Selain kondisi pasar Indonesia yang mana ketetapan harga bergantung pasa situasi pasar sangat memungkinkan untuk mengalami perubahan harga yang sangat signifikan.

Upaya memberlakukan harga eceran tertinggi ( HET) pada barang tertentu dirasa tidak begitu membantu. Karena, untuk barang yang tidak dihasilkan oleh pabrik biasanya tidak akan tertera HET seperti sembako. HET yang paling dikenal warga masyarakat adalah pada bungkusan obat-obatan.

Jika pemerintah ingin semua masyarakat tahu bahwa pada barang-barang kebutuhan sehari-hari HET juga diberlakukan solusinya adalah pemerintah harus langsung turun ke masyarakat untuk mensosialisasikan. Namun, tetap saja hal ini dirasa kurang efektif. Karena akan selalu ada oknum yang ingin memanfaatkan situasi permintaan tinggi untuk menggaet untuk berlipat ganda dan memonopoli distribusinya.

Memperbanyak kuantitas bazar pasar murah yang menjual berbagai jenis macam sembako baik di kota maupun daerah terpencil memungkinkan sedikit membantu kelompok masyarakat menengah kebawah untuk memenuhi kebutuhan pokok. Karena, pada saat lebaran pun sehari-hari sebelum dan setelahnya kebutuhan sembako diperlukan setiap harinya meski tanpaa ada kekhususan.

Menanam tumbuhan yang bisa menghasilkan kebutuhan  juga akan sangat membantu. Disini peran pemerintah untuk mensosialisasikan program swadaya pangan ke rumah-rumah serta menyediakan bibit dan perawatan yang cukup sangat diperlukan jauh hari sebelum bulan "mahal" datang. 

Selain itu, masyarakat juga dapat membeli persediaan barang-barang yang sekiranya tahan lama sedari jauh hari. Kecanggihan masa kini juga dapat dimanfaatkan. Biasanya, menjelang perayaan hari besar online shop menawarkan berbagai macam barang mulai dari pakaian, sembako, hingga sayur-sayuran dengan harga miring dan berbagai macam promo menarik lainnya. Pemerintah juga bisa bekerja sama dengan pihak tersebut untuk menjaga kestabilan. Karena para penjual Online biasanya tidak mengambil keuntungan yang besar apalagi untuk menaikkan harga disaat genting. Karena pada dasarnya kenyamanan berbelanja via media sosial adalah keterbukaan masalah harga, pembeli merasa  lebih efektiv dan efisien. Namun, perlu juga kita memikirkan beberapa dampak negatif yang disebabkan seperti  pengiriman memakan waktu yang lama sampai ke tujuan ataupun penipuan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun