Mohon tunggu...
Rahmi Hafizah
Rahmi Hafizah Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang ibu yang memiliki 2 anak

\r\n \r\nBerusaha Selalu Bersyukur\r\n \r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Belajar Cinta Sejati dari Bapak Habibie dan Ibu Ainun

1 Desember 2010   01:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:09 965
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Pagi ini di kompas.com tersaji cerita cinta yang begitu indah tentang bapak Habibie dan cinta sejatinya alm. Ibu Ainun. Membacanya seperti mendapat pelajaran berharga bagamana mencintai yang tidak melulu harus diiringi dengan nafsu dan seks.

Cinta sejati itu terbukti ada ketika kita melihat bagaimana mereka saling mencintai, cinta dan Rahmah Nya terlihat dari hubungan mereka. Aku tercipta untukmu, dan kamu tercipta untukku, mungkin itu yang paling tepat untuk mengapresiasikan cinta mereka.

Cinta yang terus menerus dipupuk, semakin hari semakin bertambah rasa cintanya terhadap pasangannya.jika diibaratkan buah, buah itu tak pernah busuk melainkan selalu enak untuk dinikmati bukan hanya untuk mereka berdua melainkan untuk semua orang.

Cinta yang diiringi dengan keikhlasan, rasa untuk selalu berbagi, dan ibadah tentunya kepada sang pencipta akan selalu membawa kebahagiaan dan selalu menemukan keindahan dalam hidup.

ketika kehilangan belahan jiwa maka sebagian hatinya seperti hilang. seperti Habibie yang juga amat kehilangan belahan jiwanya, seolah setengah hatinya terenggut.

Habibie mengatakan tak akan melewatkan sehari pun berziarah dalam masa 40 hari setelah wafatnya sang istri. Sungguh satu ungkap kesetiaan mendalam dari seorang pecinta sejati.

Habibie seolah mendeklamasikan puisi pujangga besar Persia, Jalaluddin Rumi, "Aku mungkin bisa menutup bumi dengan taburan melati/ Aku dapat saja memenuhi samudera dengan tangisan/ Aku bisa saja mengguncang surgawi dengan pepujian/ Tapi tak satu pun dari semua itu dapat meraihmu." (kompas.com)

Percintaan mereka mengajarkan bahwa :
- Mencintai itu adalah saling menutupi ketidaksempurnaan yang ada pada pasangan.

- Merekatkan ikatan keluarga di atas fondasi saling menyadari dan mengakui perbedaan-perbedaan yang ada pada mereka.

- keluarga sakinah mawaddah warahmah adalah keluarga itu senantiasa diliputi kasih sayang dan menjalankan perintah Tuhan sehingga selalu dilimpahi rahmat-Nya.

- Mencintai dengan  kesetiaan, keikhlasan, cinta, harmoni dan keluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun