Majalengka (12/8/2020), Ditengah pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), mahasiswa Universitas Diponegoro tetap melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Berbeda dari tahun sebelumnya KKN kali ini dilaksanakan secara individu di domisili masing-masing mahasiswa atau disebut KKN Pulang Kampung.Â
Tak terkecuali di Kabubaten Majalengka tepatnya di Blok Pangampiran RT 002/RW 005, Desa Cicanir, Kecamatan Talaga. Kegiatan KKN berlangsung selama 45 hari mulai tanggal 5 Juli hingga 15 Agustus 2020, dengan tema "Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs)".
Kasus positif Covid-19 di Indonesia terus meningkat hingga saat ini. Dengan adanya pandemi Covid-19 ini kita harus menjaga kebersihan agar terhindar dari penyakit, termasuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setidaknya selama 20 detik. Namun, tidak semua tempat menyediakan fasilitas mencuci tangan.Â
Untuk mengatasi masalah ini, penggunaan hand sanitizer efektif sebagai pengganti sabun dan air saat beraktivitas di tempat umum. Hand sanitizer atau penyanitasi tangan merupakan cairan atau gel yang umumnya digunakan untuk mengurangi patogen pada tangan. Di awal pandemi Covid-19 hand sanitizer banyak dicari masyarakat hingga menyebabkan kelangkaan.
 Oleh karena itu, Rahmi Fauziani, salah satu mahasiswa jurusan Kimia berinisiatif mengadakan program edukasi cara pembuatan hand sanitizer kepada masyarakat sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19.
Edukasi cara pembuatan hand sanitizer dilakukan pada tanggal 25-26 Juli 2020 secara door to door. Disamping itu, mahasiswa menjelaskan pentingnya melaksanakan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker, jaga jarak, dan menggunakan hand sanitizer saat beraktivitas di tempat umum.Â
Mahasiswa KKN UNDIP juga menempelkan poster yang berisi cara penggunaan hand sanitizer yang benar dan upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Setelah itu, mahasiswa membagikan tutorial pembuatan hand sanitizer ke media sosial pribadi youtube https://youtu.be/ZKoS4hiYvR4. Tujuannya agar masyarakat dapat mengingat kembali cara pembuatan hand sanitizer yang telah diajarkan.
Pembuatan hand sanitizer ini dilakukan sesuai dengan standar WHO (World Health Organization) yang berbahan dasar alkohol 96%, gliserol 98%, hidrogen peroksida 3%, dan akuades atau air steril.Â