Pandemi covid-19 masih terus berlanjut dan masih belum ada tanda bahwa pandemi akan segera berakhir. Kasus yang terkena corona virus di Indonesia masih cukup tinggi, ditambah lagi setiap harinya masih ada kasus baru. Peningkatan kasus dan pandemi covid-19 yang belum ada tanda akan berakhir membuat hampir seluruh masyarakat menjadi lebih banyak melakukan kegiatan di rumah. Baik dalam pekerjaan maupun mengadakan pertemuan tatap maya sekolah. Hal tersebut tidak menutup kemungkinan masyarakat Indonesia akan lebih sering menggunakan sosial media.
Sosial media adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Sosial media memiliki beberapa macam jenis, diantaranya youtube, instagram, facebook, twitter, whatsapp dan masih banyak lagi. Berbagai platfrom sosial media sudah banyak tersedia membuat berita dapat lebih mudah lagi diperoleh. Jika di zaman dahulu berita hanya dapat diperoleh melalui surat kabar (koran) ataupun radio, sekarang media sosial dapat menjadi wadah untuk menyebarkan berbagai berita. Apalagi berita yang ada di media sosial akan lebih cepat tersebarluaskan. Namun, kita belum mengetahui apakah berita tersebut merupakan fakta ataupun hanya berita hoax semata?
Berita hoax adalah informasi palsu, berita bohong, atau fakta yang diplintir atau direkayasa untuk tujuan lelucon hingga serius (politis). Secara bahasa hoax (synonyms: practical joke, joke, jest, prank, trick) adalah lelucon, cerita bohong, kenakalan, olokan, membohongi, menipu, mempermainkan, memperdaya, dan memperdayakan. Sekarang berita yang belum terbukti faktanya dapat sangat mudah terakses oleh siapa saja. Untuk mengetahui berita tersebut hoax atau tidak, inilah ciri-cirinya :
- Mengakibatkan kecemasan, kebencian, dan permusuhan.
- Sumber berita tidak jelas. Hoax di media sosial biasanya pemberitaan media yang tidak terverifikasi, tidak berimbang, dan cenderung menyudutkan pihak tertentu.
- Bermuatan fanatisme atas nama ideologi, judul, dan pengantarnya provokatif, memberikan penghukuman serta menyembunyikan fakta dan data
Berita hoax dapat menyebabkan dampak negatif bagi masyarakat yang tidak mencermatinya. Disinilah peran literasi digital diperlukan. Secara umum, literasi adalah seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk literasi digital itu sendiri yaitu pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari.
Di satu sisi mudahnya akses informasi memudahkan kita memenuhi kebutuhan dan rasa ingin tahu, di sisi lain dengan tidak memiliki keterampilan di dunia digital, maka hal ini akan berdampak negatif untuk kehidupan kita. Keterampilan literasi digital sangat diperlukan apalagi kita sedang di zaman modern. Untuk menyikapi berita hoax itu sendiri, hal yang dapat kita lakukan :
- Hati-hati dengan judul provokatif
- Cermati alamat situs
- Periksa ulang fakta di google
- Cek keaslian foto
- Ikut serta dalam grup anti-hoax
- Mengadukan ke email khusus dari KOMINFO : aduankonten@mail.kominfo.go.id