Mohon tunggu...
noer dyah rahmawati zaeni
noer dyah rahmawati zaeni Mohon Tunggu... Penulis - writing is entertainment

Saya mahasiswi S-1 Manajemen di Universitas muhadi Setiabudi

Selanjutnya

Tutup

Money

Dampak Virus Corona terhadap Perekonomian Indonesia

11 April 2020   13:25 Diperbarui: 22 April 2020   22:36 878
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

BAB 2 PEMBAHASAN

Pengertian Virus Corona

Virus Corona adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus SARS-CoV-2, pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina pada Desember 2019. Virus Corona atau evere acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) evere acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) menyerang sistem pernapasan. Sedangkan, penyakit karena virus ini disebut COVID-19.

Virus Corona adalah jenis baru dari Coronavirus yang menular ke siapa sajja, mulai dari bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui. Inveksi Virus Corona hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle East Respiratory, Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Gejala Virus Corona

Gejala Virus Corona dalam 2 hari sampai 2 minggu setelah terpapar Virus, berikut adalah gejala-gejalanya:

  • Demam (suhunya di atas 38 derajat celcius)
  • Batuk
  • Sesak Napas

Kondisi Ekonomi Karena Virus Corona

Kondisi Ekonomi Indonesia

Kondisi ekonomi dunia karena Virus Corona sangat buruk sekali. Di Indonesia sendiri, dampak virus corona sangat mempengaruhi indeks harga saham dan nilai tukar rupiah. Pada Selasa, 24 Maret 2020 tercatat bahwa indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup turun 1,3% di level 3.937. Sepanjang pekan ini, IHSG mencapai posisi terendahnya dalam 8 tahun terakhir.  Untuk mengatasi dampak Virus Corona di pasar modal, pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merilis beberapa kebijakan. Diantaranya, trading halt / pembekuan selama 30 menit jika IHSG turun 5% , OJK juga meminta kepada PT. Bursa Efek Indonesia, PT. Kliring Penjaminan Efek Indonesia, dan PT Kustodian Sentral Indonesia untuk memangkas waktu operasional.

Selain penurunan IHSG, nilai tukar rupiah juga ikut melemah. Pada Senin, 23 Maret 2020 harga jual Dolar di lima Bank besar mencapai Rp 17.000. Sedangkan pada  Kamis, 26 Maret 2020 nilai tukar rupiah terhadap Dolar Amerika berada di angka Rp 16.157.

Bank Indonesia juga mencatat aliran modal asing yang keluar dari Indonesia sejak awal tahun mencapai Rp 152,2 Triliun. Penurunan ini bisa jadi semakin parah mengingat semakin meluasnya wabah Virus Corona yang sedang terjadi di Indonesia bahkan di seluruh Dunia. Adanya wabah Virus Corona juga sangat mempengaruhi pelaku UMKM yang mengalami penurunan penjualan setiap harinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun