Mohon tunggu...
Tati Rahmawati
Tati Rahmawati Mohon Tunggu... Apoteker - apoteker komunitas

Apoteker praktisi yang berpraktik di Cilegon. Selain di dunia kesehatan juga menyukai kegiatan kerelawanan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Mengulik Peran Penting Ahli Teknologi Laboratorium Medik di Masa Pandemi Virus Corona

13 September 2020   11:42 Diperbarui: 13 September 2020   14:22 1387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Dokumen pribadi W.S

Sumber foto: Dokumen pribadi W.S
Sumber foto: Dokumen pribadi W.S
Lalu dalam kesunyian, penuh konsentrasi, super hati-hati, dan keahlian khusus kedua tangannya akan sibuk melakukan serangkaian proses. Dari membuka tabung sampel dalam tempat khusus, mengekstraksi, kemudian memastikan tidak ada cemaran atau komponen lain yang nantinya akan mengganggu saat masuk ke PCR. 

Sehingga akhirnya proses interpretasi hasil bisa dilakukan. Jangan bayangkan sampel dengan volume besar atau pengotor yang terlihat mata langsung. Semuanya berukuran mini atau mikro. Termasuk alat yang digunakan. Pipet berukuran mikroliter, setia di tangannya untuk lakukan pengambilan sampel dalam tabung.

"Tanganku sampai pegel banget, pegang pipet untuk tabung-tabung itu," sambung Cikwen, panggilan saya kepadanya, saat dia bercerita tentang pekerjaannya menangani makhluk renik ini selama pandemi.

Teknologi PCR yang ditemukan oleh Kary Banks Mullis, ahli biokimia pada tahun 1980an ini, sungguh membuat dunia kesehatan terbantu sangat. Saya teringat teman-teman sejawat lain yang banyak melakukan penelitian obat-obatan dengan teknologi ini. 

Identifikasi dan penanganan penyakit menular juga dapat terdeteksi lebih cepat. Dan untuk Covid-19, PCR menjadi teknologi andalan karena efektif juga efisien.

Proses yang panjang di laboratorium tentu memiliki banyak tantangan. Selain semuanya serba ukuran kecil, pengulangan pengujian sampel harus dilakukan saat di akhir proses tidak memenuhi syarat. Sungguh melelahkan, pasti.

Ada ketentuan persyaratan yang harus dipenuhi sehingga hasil akhir dapat diinterpretasi, verifikasi dan selanjutnya menjadi informasi yang tervalidasi.

Dulu, profesi yang bergelut dengan aneka cairan tubuh manusia di laboratorium ini, dikenal dengan sebutan Analis Kesehatan. Namun, sesuai dengan Undang-Undang No.36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan, sebutannya kini menjadi Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM). 

Meski banyak yang belum familiar dengan profesi ini dibandingkan tenaga kesehatan lain seperti dokter, perawat ataupun bidan, tapi semua punya peran saat ini dan saling bahu membahu untuk mencegah terjadinya banyak korban. Meski kita tahu, nyawa diri sendiri menjadi taruhannya. 

Ada yang harus berada di samping pasien seperti dokter, bidan dan perawat, ada tenaga farmasi siapkan obat untuk terapi setiap hari, ada yang mengatur gizi hingga kondisi fisik pasien lebih terjaga dan berangsur pulih, ada teman-teman lain yang bersiaga dengan alat radiografinya, dan ATLM berada di laboratorium dengan aneka tabung dan alat-alat mikronya.

Mendengar cerita pekerjaan ATLM dalam masa pandemi ini, semakin membuka wawasan tentang pekerjaan teman-teman lain sesama tenaga kesehatan. Belum ada kabar yang menggembirakan seputar virus ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun