Sebagai manusia patut bersyukur karena di takdirkan Allah sebagai sebaik baik makhluk ciptaanNya. Tetapi belum bernilai sempurna kesyukuran itu jika manusia sendiri belum memerankan fungsi kemanusiaan. Lalu peran apa yang seharusnya di lakukan sebagai seorang manusia. Allah menganugrahkan manusia 3 hal yang menyebabkan manusia menjadi unggul di banding makhluk lain yaituÂ
1.akal fikiran 2.dorongan nafsu, serta 3.wujud fisik yang sempurna. Sebab dengan ke tiga anugrah ini, manusia memiliki sikap khas yang menjadi nilai unggul yaitu tanggung jawab. Tanggung jawab ini adalah hasil dari optimalisasi fungsi ke 3 anugrah yang ada. Karena itu pula manusia di angkat Allah sebagai kholifah di muka bumi yaitu makhluk yang di percaya dalam pengelolaan bumi yang telah diciptakan.
Manusia dan akal
Allah ciptakan manusia memiliki akal. Sebagai bukti kesempurnaan ciptannya. Di dalam Alquran Allah telah menyebutkan dalam firman-Nya, "Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya," (QS At-Tin : 4).Â
Akal adalah istilah yang di gunakan untuk organ yang di sebut otak. Akal di sebut akal jika manusia memfungsikannya untuk berfikir. Sehingga manusia di sebut berakal jika memfungsikan organ otak sengan baik. Akal ini dalam fungsinya tidak berdiri sendiri melainkan terhubung dengan organ lain seperti jantung dan organ lainnya.Â
Sehingga makna berakal dn berfikir secara abstark adalah proses yang melibatkan hati nurani dan akal, hasil dari penagkapan inderawi yatu lewat pendengaran penglihatan. Hasil proses ini menentukan baik buruk sikap manusia dalam mengambil keputusan. Berbeda dengan binatang, binatang mengambil keputusan melalui instingnya, karena binatang tidak memiliki fungsi akal sebagaimana seorang manusia  Â
Proses berfikir dan menganalisa dalam kehidupan manusia menjadi proses yang harus selalu di lakukan. Karenanya dalam agama seseorang tidak boleh berhenti memfungsikan akalnya melalui belajar. Belajar identik dengan berfikir. Dan berfikir harus terus di lakukan sampai datangnya kematian. Berfikir menghasilkan pengalaman dan pengetahuan yang akan menjadikan manusia selalu membuka diri untuk kebaikan.
Perbedaan kualitas manusia dapat dalam cara manusia memfungsikan akalnya. Sebab ada manusia yang jarang bahkan tidak pernah memfungsikan akalnya dengan baik. Orang yang mau berfikir cenderung lebih dekat dengan Allah. Karena Allah memperingatkan mereka yang tidak mau memfungsikan akalnya dengan baik dengan ragam sindiran seperti contoh ayat berikut
"Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berpikir." (QS Al Jatsiyah: 13)
"Kalau sekiranya Kami menurunkan Alquran ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berpikir." (QS Al Hasyir: 21)
"Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir." (QS Az Zumar: 42)