Mohon tunggu...
Rahmat Setiadi
Rahmat Setiadi Mohon Tunggu... Buruh - Karyawan swasta yang suka nulis dan nonton film

Saya suka baca-tulis dan nonton film.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dari Film Purge ke Pengendalian Diri

12 November 2022   20:30 Diperbarui: 12 November 2022   21:04 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Purge artinya membersihkan, begitu arti dasarnya. Namun teknisnya bisa saja berarti menghapus, menyingkirkan, bahkan membasmi.

Mengacu pada film-film bertemakan purge,  bisa saja kita berpendapat bahwa hal itu bisa terjadi. Apa yang tidak memungkinkan dalam pandangan demokrasi, komunis. Atau keduanya, yang bisa berpandangan sama dalam perspektif kapitalisasi?

Di rumah saja. Begitu perintah dan anjuran yang sama di gaungkan dalam film tersebut. Persis seperti yang sekarang kerap dikampanyekan, setidaknya sejak awal tahun 2020 sampai saat ini aturan PPKM belum dicabut seutuhnya.

Dalam film purge dibatasi hanya 12 jam, dalam perkembangannya semakin bertambah, bahkan di film terbarunya, the forever purge, berlangsung selamanya. Dalam jangka tersebut orang-orang yang tinggal di suatu wilayah dilegalkan untuk melakukan hal-hal yang dilarang hukum.

 Ada yang melancarkan serangan sebagai wujud balas dendam, melakukan kriminalitas untuk kesenangan belaka maupun reaksi kekecewaan. Dan ada yang memilih untuk bertahan. Tentu saja dalam menyerang maupun bertahan dilegalkan dengan cara apapun sampai waktunya selesai.

 Bisa jadi film ini masuk dalam fiksi belaka, tapi tidak menutup kemungkinan seperti film fiksi lainnya yang dikaitkan dengan istilah ilmiah, hal itu jadi masuk akal. Meski tidak seluruhnya, bisa jadi idenya bisa terwujud.

 Slogan cinta negeri, pribumi, kembali ke kultur, budaya, bentuk indentitas dan identifikasi ras, kelompok, menjadi latarbelakang dilegalkan aturan purge dalam film dalam rangka pengelolaan pengendalian populasi.

 Tentu saja purge di film tidak memungkinkan, atau belum? Hingga perlu alternatif ide pembersihan dengan cara lainnya.

 Tidak berlebihan misalnya ketika ada kemiripan alasan-alasan purge dalam film dengan kenyataan bahwa jenis penyakit mematikan kian bertambah terkait pengendalian populasi.

 Kehidupan berawal dari alam kognisi, dan kian terbukti. Fiksi bisa berwujud, bagaimana mewujudkannya tergantung penguasa, tergantung saintis, dan pendukungnya. Sementara sains yang mencari bumi kedua belum juga menemukan jawaban.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun