Mohon tunggu...
Rahmat Sahid
Rahmat Sahid Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis

Wong Kebumen, ceker nang Jakarta, kandang nang Bekasi, Penulis Buku Sisi Lain pak Taufiq & Bu Mega, Penulis Buku Ensiklopedia Keislaman Bung Karno

Selanjutnya

Tutup

Politik

"My Way", Jalan Megawati Soekarnoputri

23 Januari 2019   21:09 Diperbarui: 23 Januari 2019   21:35 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap orang memiliki jalannya sendiri, jalan khasnya. Begitupun Ibu Megawati Soekarnoputri. Perjalanannya bukan hanya panjang, tapi juga berliku. Rintanga nya tidak hanya duri, ada banyak "ranjau" di sana-sini.

Beliau memang putri sang proklamator, tapi tak pernah mendapatkan karpet merah yang bisa memuluskan jalan politiknya. Perjuangannya menjadi Ketua Umum PDI kala itu tidaklah mudah, ia mendapakan teror dan tekanan dari rezim otoriter Orde Baru.

Sebagaimana manusia normal lainnya, sesekali ia merenungi perjalanannya. Ada kisah manis di sana, ada pula pengalaman getir nan pahit yang tak terlupakan. "Saya merasakan dikejat, diinteli, rasanya kalau tak kuat, jantung ini copot. Saya mengalami itu" ungkap Megawati dalam sebuah pidato.

Tentu tak mudah melupakan peristiwa pahit yang mewarnai perjalanan politiknya. Ia tegar, tapi terus menunjukkan perlawanan. Ia terus mengasah kesabaran. Yakni kesabaran progresif, artinya tidak diam tapi maju, revolusioner.

Suaranya keras dan lantang, namun ia tetaplah seorang perempuan. Kapan saja ia bisa merenungi perjalanan politik yang keruh dan penuh permainan dan intrik. Itulah politik. Sesekali ia meluangkan waktu, berhenti sejenak merefleksikan pergulatan politiknya.

Setiap peristiwa mesti dimaknai. Dan proses pemaknaan melahirkan makna baru, semangat baru. Akhirnya, seluruh pemaknaan terhadap panjang dan likunya perjalanan politiknya, jika disimpulkan, maka tembang My Way adalah pelipur lara favoritnya. Lagu yang dipopulerkan oleh Frank Sinarta ini terasa pas mengabadikan perjuangannya, sekaligus menghibur dirinya sebagai manusia.

72 tahun bukan hanya menunjukkan angka usia Megawati. Dalam rentang usia itu, ia telah berjuang bersama PDI dan PDI Perjuangan selama 33 tahun, demi dedikasi dan pengabdian dan cintanya pada negeri Indonesia ini. Bahkan, sejak kanak-kanak, ia telah belajat mencintai Tanah Air dan Bangsa, dengan berguru langsunh kepada Guru Bangsa, Bung Karno.

Untuk semua yang telah dilakukannya, lirik My Way memang cocok dengan karakter dan perjuangannya. My Way seolah-olah mencerminkan sikap Megawati saat dihadapkan pada sebuah persoalan. Megawati Memang dikenal gigih memegang prinsip dalam hidupnya. Kalaupun keputusan yang diambil untuk mengatasi persoalan akhirnya memicu kontroversi, tak perlu heran karena memang itulah risiko, seperti penggalan dari lirik My Way: 

I did what I had to do

And saw it through without exemption

I planned each charted course

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun