Perkembangan ini semakin pesat terjadi terutama pada tahun 80-an di mana telekomunikasi dan teknologi komunikasi berkembang dengan pesat, munculnya negara-negara maju, dan berkembangnya organisasi-organisasi internasional.Â
Selama perang dingin berlangsung, komunikasi berperan sebagai pendorong adanya kekuatan ekonomi pada negara-negara maju seperti Inggris, Perancis, Jerman, Uni Sovyet, dan Amerika Serikat.Â
Komunikasi internasional menjadi instrumen persuasif dan modernisasi antar-negara. Dengan adanya instrumen tersebut akan muncul kekuatan-kekuatan yang saling berebut.
Globalisasi tidak ada hentinya membangun terutama di bidang telekomunikasi, semakin berkembangnya bidang telekomunikasi maka semakin banyak hal-hal baru bermunculan salah satunya perdagangan bebas yang membuat perusahaan transnasional semakin bebas untuk memasarkan produk-produk mereka di berbagai penjuru dunia melalui bidang telekomunikasi apalagi dengan adanya paham ekonomi liberal yang semakin membebaskan pasar dunia.Â
Adam Smith dengan teori liberalisasi, mengemukakan bahwa pemerintah yang ter kuat ialah pemerintah di negara yang dunia per dagangannya maju. Dalam era pasar bebas juga kepemimpinan yang berorentasi pada pelayanan dituntut memiliki faktor 'vitalitas' dengan syarat memiliki visi ke masa depan atau rencana untuk berubah. Motivasi demi keberhaslan tim. Serta pengembangan loyalitas dan komitmen tim kerja sehingga visi tersebut bisa menjadi kenyataan, melalui kerja keras tim.
Meskipun saluran komunikasi formal sangat penting bagi organisasi besar, namun ia memiliki dampak yang kurang menguntungkan baik dari sudut pandang individu maupun perusahaan.Â
Dari sudut pandang individu (perorangan), komunikasi formal sering membuat frustasi dan menjengkelkan bagi pihak tertentu, khususnya mengenai keterbatasan untuk masuk ke dalam proses pengambilan keputusan.Â
Dalam struktur organisasi besar untuk dapat berkomunikasi dengan manajer puncak harus terlebih dahulu melalui lapisan manejer yang ada di bawahnya. Artinya, banyak jalur yang harus dilalui untuk dapat berkomunikasi secara langsung dengan manejer puncak.Â
Sedangkan dari sudut pandang perusahaan, masalah terbesar dengan komunikasi formal adalah kemungkinan munculnya distorsi atau gangguan penyampaian informasi ke level yang lebih tinggi, karena setiap keterkaitan (link) dalan jalur komunikasi dapat menggambarkan suatu kemungkinan munculnya kesalahpahaman.Â
Setiap pesan yang mengalir baik dari atas maupun bawah memungkinkan adanya perubahan terhadap pesan aslinya, Sebagai akibatnya, bawahan mungkin menerima suatu informasi yang kabur dari atasannya, begitu pula para atasan (manajer puncak) akan memperoleh suatu gambaran yang tidak lengkap atau kurang pas terhadap apa yang sebenarnya terjadi ditingkat bawah.
Cara kita mengkomunikasikan potensi pariwisata nusantara di tingkat dunia perlu banyak dibenahi. Jika tidak dilakukan sesuatu segera, maka masyarakat dunia (setidaknya pemirsa BBC World News, CNN, Discovery Channel) akan jauh lebih mengenal Malaysia sebagai negara yang "truly asia" dan sumber kesenian wayang, batik, alam tropis yang asri, keragaman etnik, dan berbagai tarian yang lebih banyak variasinya di Indonesia.