Mohon tunggu...
RAHMAT GUNAWIJAYA
RAHMAT GUNAWIJAYA Mohon Tunggu... Administrasi - PENULIS Sejarah

Penulis sejarah yang pernah kerja di perbankan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Optimisme Setelah Liburan 9 Hari

16 Juni 2019   06:38 Diperbarui: 16 Juni 2019   06:45 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: myvilage.com

Libur lebaran telah usai bagi para pekerja kantoran atau lembaga dan perusahaan formal yang memakai hari kerja lebaran. Setelah bekerja selama 11 bulan hari kerja kalenda. 

Di Kalender libur Idul Fitri tahun 2019 ini, setidaknya para pekerja formal tersebut mendapat 9 hari libur yang lumayan panjang yakni dari Sabtu 1 Juni 2019 sampai dengan 9 Juni 2019 belum ditambah yang mengambil tambahan cuti tahunan tentu akan bertambah panjang hari -hari bebas kerjanya.

Sebaliknya di sektor informal seperti pedagang barang dan jasa, pengusaha di bidang hiburan, travel dan pariwisata termasuk juga pengusaha di bidang jasa kurir/logistik sampai pengusaha kuliner baik skala kecil maupun besar.

Masa libur panjang adalah masa kerja yang juga panjang karena disinilah saat-saat kesempatan meraih omzet penjualan karena liburan pegawai informal juga disertai dengan penambahan daya beli karena adanya uang Tunjangan Hari Raya.

Ada peningkatan kebutuhan mulai dari pakaian, makanan, perabotan rumah tangga sampai akesoris mobil dan pernak-pernik kebutuhan rumah tangga yang dipastikan akan meningkat.

Peningkatan permintaan didorong oleh budaya konsumtif untuk memeriahkan bulan Ramadan dan Idul Fitri disamping juga yang perlu diingat adanya peningkatan spritualitas manusia terutama umat Islam yang ingin memberikan yang terbaik bagi dirinya dan orang lain di bulan Ramadan.

Di bulan Ramadan orang ingin menjalankan ibadah puasa dengan makanan yang terbaik, beribadah sholat  dengan pakaian, perlengkapan sholat, wewangian  yang terbaik dan juga ingin kendaraan dan suasana rumah yang bersih dan indah untuk dinikmati disamping juga ada peningkatan zakat dan sadaqah sebagai wujud ketaatan dan Iman kepada Allah. 

Artinya ada peningkatan jumlah uang beredar yang jumlahnya trilyun rupiah yang dibelanjakan untuk memenuhi hajat berlebaran.

Budaya mudik di Indonesia dengan jumlah pemudik yang jutaan jumlahnya terutama dari dan ke daerah Sumatera, Jawa, Kalimanta dan Sulawesi tentu juga merupakan peluang besar bagi pengusaha di bidang transportasi dan pariwisata serta hiburan. 

Liburan lebaran kali ini memang ditandai dengan mahalnya harga tiket pesawat. Tapi tetap tidak menurunkan antuasme pemudik karena banyak cara untuk pulang kampung tidak harus terbang, banyak alternatif jalur transportasi darat , sungai dan laut yang bisa ditempuh memang jadi jauh dan lama tetapi itu juga berkah bagi perekonomian pedagang di jalur yang dilewati pemudik karena semuanya butuh makan, bahan bakar kendaraan, plus hiburan dengan berwisata di jalur mudik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun