Mohon tunggu...
RAHMAT GUNAWIJAYA
RAHMAT GUNAWIJAYA Mohon Tunggu... Administrasi - PENULIS Sejarah

Penulis sejarah yang pernah kerja di perbankan

Selanjutnya

Tutup

Segar

Benarkah Berbuka Puasa Dianjurkan Makanan yang Manis?

21 Mei 2019   21:49 Diperbarui: 21 Mei 2019   22:18 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : ngadem.com

Puasa adalah kewajiban bagi Umat Muslim Dewasa yang beriman dan berakal sehat. Setelah berpuasa kira --kira 14 jam dari Imsak jam 4 subuh sampai Azan Magrib berkumandang sekitar jam 6 sore waktu  Indonesia Bagian Barat, maka kita disegerakan berbuka dengan yang manis-manis agar tubuh segar, bugar dan sehat benarkah . Makanan dan minuman manis memang dianjurkan untuk santapan awal buka puasa. Tapi bukan berarti semua makanan atau minuman manis boleh dikonsumsi, terlebih bila mengandung kadar gula tinggi.

Idealnya, buka puasa dengan makan 3 buah kurma. Selain manis, kurma juga merupakan karbohidrat kompleks yang membuat gula diserap tubuh secara perlahan," Menurut  Dr.H.Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH,MMB,FINASIM, dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Penyakit Lambung dan Pencernaan, FKUI-RSCM, yang penulis kutip dari situs berita  detikHealth 2018.  Menurut Dr Ari, banyak orang keliru menginterpretasikan maksud dari 'berbuka dengan yang manis'. Mengonsumsi makanan atau minuman manis memang baik dilakukan pada saat buka puasa, agar dapat segera memulihkan energi setelah seharian berpuasa. Tapi yang keliru adalah porsi makanan atau minuman manis yang dikonsumsi.

"Berbuka dengan yang manis tapi jangan berlebihan, apalagi kalau manisnya berasal dari gula," tambah dokter sekaligus Ketua Bidang Advokasi PB PAPDI (Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia). Dr Ari menjelaskan bahwa produk gula merupakan jenis karbohidrat sederhana, artinya sangat mudah dipecah dan dicerna menjadi gula darah. Hasilnya, bila gula dikonsumsi secara berlebih, maka gula darah akan melonjak dalam tubuh dan membuat orang mudah mengantuk, lemas dan menimbun lemak.

Sedangkan kurma merupakan jenis karbohidrat kompleks, sama halnya dengan nasi merah, jagung dan gandum. Karbohidrat kompleks akan lebih lambat dipecah atau dicerna menjadi gula darah, dengan demikian gula darah akan tetap stabil (tidak mengalami fluktuasi yang tinggi). Selain itu karbohidrat kompleks juga sangat membantu proses metabolisme energi tubuh.

Untuk itu, Dr Ari menyarankan agar tidak mengonsumi makanan atau minuman manis yang berasal dari gula secara berlebihan, baik pada saat buka puasa atau pun sahur. Hal ini karena makanan manis akan membuat tubuh melepaskan insulin dengan cepat sehingga memicu rasa lapar lebih cepat pula.

Lebih baik konsumsi manis dari gula yang kompleks. Bukan gula dari gula pasir. Tetapi dari buah-buahan, kurma, madu atau gula aren. Apalagi untuk para diabetesi yang berpuasa. Boleh minum teh manis, tapi manisnya dari gula alami, bukan yang buatan, boleh dari madu misalnya. Atau diawali dengan minum air putih sebanyak 2 hingga 3 gelas sebelum solat magrib disertai makan kurma sebanyak 5 hingga 6 butir

Selain itu, insulin berfungsi untuk memasukkan gula dari dalam darah ke dalam sel-sel tubuh dan digunakan sebagai sumber energi. Bila insulin dilepaskan dengan sangat cepat, maka orang merasa cepat berenergi tetapi sekaligus cepat menghabiskan cadangan energi.

Demikianlah penjelasannya semoga bermanfaat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun