Ryu Kintaro, creator dan pebisnis cilik sempat viral karena pertanyaan perintis atau pewarisnya. Motivasinya memang benar dari segi substansi. Tapi kalau kita lihat kondisi kesenjangan sosial Indonesia maka ya sudah pasti bukan memotivasi semangat malah memotivasi amarah warga. 7,28 juta orang masih menganggur dan 194,4 juta orang miskin membuat motivasi itu jauh sekali digapai.
Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan bahwa jumlah pengangguran Indonesia mencapai 7,28 Juta jiwa. Kalau kata bapak Presiden menurun ya memang benar tapi tetap masih banyak karena hanya menurun 83 ribu orang tahun lalu. Masih ditunggu ini 19 juta lapangan pekerjaan, tapi ya kita jangan kufur nikmat kata Menteri ESDM.
Kalau berbicara kemiskinan data dari BPS dan Bank Dunia sepertinya agak berbeda, kurang kordinasi agaknya. BPS berkata 23,85 juta penduduk yang miskin tapi Bank Dunia punya laporan sendiri sekitar 194,4 juta orang Indonesia yang berada digaris kemiskinan. Artinya dua dari tiga temanmu akan berbisik "pinjam dulu seratus", di pertengahan bulan.
Kembali ke persoalan creator cilik kita yang motivasinya aduhai sekali kemarin tentu kita agak tersulut emosi. Tapi coba kita paksakan dengan rasional apa yang akan kita lakukan dengan posisi perintis atau pewaris dengan kondisi Indonesia saat ini yang penuh pengangguran dan kemiskinan.
Pewaris Pengangguran dan Pekerja Upah Murah
Dalam konteks sosial-ekonomi Indonesia saat ini, menjadi pewaris bukan berarti mewarisi kemapanan. Banyak anak muda yang justru menjadi pewaris pengangguran, atau kalau pun bekerja, hanya menjadi pekerja informal dengan upah minimum yang tak cukup menutup kebutuhan dasar.
Data dari BPS pada Februari 2025 mencatat bahwa jumlah penduduk usia kerja yang terdampak COVID-19 masih belum sepenuhnya pulih secara ekonomi. Sektor informal menyerap sebagian besar tenaga kerja, tapi dengan perlindungan kerja yang sangat minim.
Pengangguran terbuka mungkin "hanya" 7,28 juta orang menurut BPS, tapi itu belum menghitung pengangguran terselubung dan pekerja setengah menganggur, mereka yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu karena kekurangan lapangan kerja yang layak.
Jadi ketika kita bicara soal pewaris, kenyataannya banyak yang hanya mewarisi beban ekonomi, bukan kemapanan.
Perintis dari Minus