Kita lihat banyak anak muda yang memiliki idola yang mereka kagumi. Hal tersebut bisa kita lihat dari pengguna media sosial yang kebanyakan remaja, sering memposting segala sesuatu tentang idolanya tersebut. Menjadi seorang penggemar dari seorang bintang merupakan suatu hal yang lumrah bagi remaja.
Banyak bahkan kelompok penggemar yang mendominasi suatu media sosial seperti penggemar K-pop yang sering memberikan tagar berupa berbagai hal mengenai idola mereka. Dan juga penggemar anime dan jejepangan yang sering disebut wibu, juga sering menghabiskan waktu untuk mengekspresikan kesukaan mereka di media sosial.
Juga tak hanya dari dua kelompok besar penggemar tersebut, tapi juga dari bermacam-macam penggemar lain seperti fans sepakbola, musik rock, indie, koplo ,dan bahkan hingga dari ranah penggemar politik dan juga fanatik agama juga banyak terdapat anak muda. Walaupun mereka kadang jadi sedikit sok tahu khususnya para penggemar politik muda.
Mengekspresikan rasa suka mereka awalnya bukan suatu masalah namun jika rasa suka itu juga dibarengi dengan kebencian pada idola orang lain dan merendahkan mereka dengan kata-kata tidak baik, hal tersebut membuat kehidupan bermedia sosial kita menjadi tidak sehat. Terlalu berlebihan menyukai hingga terjadi pengkultusan pada idola tersebut juga merupakan hal buruk.
Lalu mengapa kebanyakan pemuda khususnya remaja memiliki idola dan bahkan hingga mendewakan mereka?. Beberapa fakta psikologi tentang remaja ini menjawabnya;
Pencarian Identitas diri
Pencarian identitas atau sering kita sebut pencarian jati diri merupakan suatu fase yang terjadi pada hidup seorang remaja. Sebenarnya yang terjadi pada fase tersebut adalah serangkaian konflik yang tidak terselesaikan pada masa kanak-kanak.Â
Penghapusan kepribadian anak-anak menuju dewasa membuat seseorang membutuhkan suatu figur terpercaya untuk diikuti.
Sebetulnya figur yang selalu diikuti sudah ada pada masa kanak-kanak, yaitu orang tua. Namun pada masa remaja peran figur tersebut berganti dengan orang terkemuka dan yang pasti hampir sama dengan seusianya. Tokoh tersebut haruslah dianggap keren dan juga tidak ketinggalan zaman tentunya.
Hal tersebut dikarenakan remaja mulai menolak nilai-nilai dan standar yang diberikan kepada mereka ketika masih kecil.Â