Mohon tunggu...
Rahmat
Rahmat Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa kkn upi2021

bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Perilaku Hidup Aktif (Sehat) dalam Pembelajaran Daring Selama Pandemi Covid-19

28 Juli 2021   21:15 Diperbarui: 28 Juli 2021   21:26 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

  • Coronavirus disease 2019 atau yang biasa dikenal dengan nama covid-19 yang menyerang di seluruh aspek kehidupan masyarakat dunia baik dalam hal ekonomi, bermasyarakat maupun dalam bidang pendidikan. karena interaksi sosial kita di batasi dengan menjaga jarak dan lain sebagainya.
  • Coronavirus adalah keluarga besar virus yang beragam secara fenotipik dan genotipik. Wabah COVID-19 dimulai pada Desember 2019 di Wuhan, China. Hingga 17 Maret 2020, penularan dari manusia ke manusia yang meluas telah mengakibatkan 179.111 kasus yang dikonfirmasi dan 7.426 kematian .Karena pandemi COVID-19 yang terus berkembang di hampir semua wilayah, berbagai tindakan perlindungan telah dilakukan oleh pihak berwenang, termasuk penutupan sekolah dan universitas, dan larangan perjalanan, acara budaya dan olahraga, dan pertemuan sosial.

Di awal tahun 2020 ini, dunia dikagetkan dengan kejadian infeksi berat dengan penyebab yang belum diketahui, yang berawal dari laporan Cina kepada World Health Organization (WHO) terdapatnya 44 pasien pneumonia yang berat di suatu wilayah yaitu Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, tepatnya di hari terakhir tahun 2019. Dugaan awal hal ini terkait dengan pasar basah yang menjual ikan, hewan laut dan berbagai hewan lain. Pada 10 Januari 2020 penyebabnya mulai teridentifikasi dan didapatkan kode genetiknya yaitu virus corona baru. Pada akhir Januari 2020 WHO menetapkan status Global Emergency pada kasus virus Corona ini dan pada 11 Februari 2020 WHO menamakannya sebagai Covid-19

Perkembangan penularan virus ini cukup signifikan karena penyebarannya sudah mendunia dan seluruh negara merasakan dampaknya termasuk Indonesia, menurut data bahwa per tanggal 13 April 2020 tercatat di Indonesia ada 4.557 kasus positif dan juga dilaporkan 380 orang sembuh serta 399 orang lainnya dinyatakan meninggal. Menurut data tersebut, berarti masih ada 3.778 pasien positif Covid-19 atau sekitar 82,9 persen, serta persentase Case Fatality Rate (CFR) atau angka kematian mencapai 8,75 persen. Berdasarkan data tersebut,

Perilaku Hidup Aktif (Sehat)

Perilaku hidup sehat adalah tindakan yang dilakukan individu untuk   memelihara   dan   meningkatkan   kesehatan,   termasuk pencegahan penyakit, perawatan kebersihan diri, penjagaan kebugaran melalui olahraga dan makanan bergizi. Ada beberapa indikator sebagai tanda bahwa seseorang telah melakukan dan mengalami hidup sehat, yaitu sebagai berikut:

Makan dengan menu seimbang (appropriate diet). Menu seimbang disina adalah pola makan sehari- hari yang memenuhi kebutuhan nutrisi yang memenuhi kebutuhan tubuh.

Kegiatan  fisik  secara  teratur  dan cukup. Kegiatan fisik disini tidak harus olahraga. Bagi seseorang yang pekerjaannya memang sudah memenuhi gerakan- gerakan fisik secara rutin dan teratur, sebenarnya sudah dapat dikategorikan berolahraga.

Istirahat yang cukup, istirahat cukup bukan saja berguna untuk memelihara kesehatan fisik, tetapi juga untuk kesehatan mental.

Pengendalian atau manajemen stres. Stres adalah bagian dari kehidupan setiap orang, tanpa pandang bulu.

Perilaku atau gaya hidup positif yang lain untuk kesehatan, yang intinya adalah tindakan atau perilaku seseorang agar dapat terhindar dari berbagai macam penyakit dan masalah kesehatan, termasuk perilaku untuk meningkatkan kesehatan,bahwa Faktor gaya hidup berhubungan dengan kematian.

Teori perubahan perilaku adalah bahwa teori-teori tersebut menekankan kepada proses perubahan perilaku individual dan sedikit memberikan perhatian kepada pengaruh sosio-kultural dan lingkungan fisik terhadap perilaku. Sebuah tema dasar dari perspektif ekologi adalah bahwa sebagian besar intervensi yang efektif terjadi pada multiple levels (tingkatan-tingakatan ganda). Sebuah model telah diusulkan bahwa meliputi beberapa tingkatan pengaruh terhadap perilaku sehat, yaitu faktor intrapersonal, faktor interpersonal dan kelompok, faktor institutional, faktor masyarakat dan kebijakan publik. Dengan cara yang sama, model lain mempunyai tiga tingkatan (individual, organizational, dan governmental) didalam 4 setting (sekolah, tempat kerja, institusi pelayanan kesehatan dan masyarakat). Intervensi-intervensi yang secara bersamaan mempengaruhi multiple levels dan multiple settings itu bisa diharapkan mengarahkan kepada perubahan-perubahan yang lebih besar dan lestari dan pemeliharaan promosi kebiasaan hidup sehat. Ini adalah sebuah area yang dijanjikan untuk mendesign riset intervensi kedepan untuk mempromosikan kegiatan-kegiatan fisik. ada 3 faktor utama yang berpengaruh terhadap terjadinya perilaku, yaitu :

  • Predisposing factors, yaitu faktor-faktor yang memberi kecenderungan seseorang untuk berperilaku, yang mencakup pengetahuan, sikap , keyakinan dan nilai.
  • Enabling factors atau faktor pemungkin, yaitu faktor-faktor lingkungan dan masyarakat dari seseorang/individu yang memungkinkan atau yang hadir sebagai hambatan dalam perubahan.
  • Reinforcing factors atau faktor pendorong, yaitu pengaruh-pengaruh positif atau negatif dari penerimaan (adopsi) perilaku (termasuk dukungan sosial) yang mempengaruhi keberlanjutan perilaku tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun