resesi sebagai suatu kondisi suatu negara di mana status perekonomiannya berada dalam kondisi yang memburuk. Resesi dapat ditandai dengan adanya Produk Domestik Bruto (PBD) yang negatif atau mengalami penurunan, meningkatnya angka pengangguran, dan pertumbuhan ekonomi rill yang bernilai negatif selama dua kuartal berturut-turut.
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendefinisikanWorld Bank mengumumkan bahwa ada risiko resesi global yang akan datang pada tahun 2023 kepada seluruh negara. World Bank menjelaskan pemicu terjadinya resesi 2023 disebabkan oleh keadaan bank sentral di seluruh dunia pada waktu yang bersamaan menaikkan suku bunga sebagai respons terhadap inflasi. Bank Indonesia (BI) mengartikan inflasi sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu.
Studi World Bank mengatakan bahwa kenaikan suku buka dapat membuat inflasi global akan mencapai 5% pada tahun 2023. Kenaikan suku bunga tersebut disertai juga dengan tekanan pasar keuangan, pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang akan menjadi lambat sebesar 0,5% pada 2023. Artinya ada kontraksi 0,4% per kapita. "Kalau bank sentral di seluruh dunia melakukan peningkatan suku bunga secara cukup ekstrem dan bersama-sama, maka dunia pasti mengalami resesi di tahun 2023," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA, Senin (27/09/2022). Di samping naiknya suku bunga, krisis keuangan di pasar negara berkembang dan ekonomi negara berkembang seperti Indonesia dapat diprediksi akan terjadi resesi 2023 yang akan memakan waktu lama.
Penyebab Terjadinya Resesi
Dikutip dari Ahmad (Gramedia), ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya resesi ekonomi pada suatu negara. Berikut faktor pemicu terjadinya resesi:
- Inflasi
Sebenarnya inflasi bukanlah hal yang buruk, namun terjadinya inflasi yang berlebihkan dapat dikatakan masuk ke dalam kategori berbahaya, karena dapat menjadi faktor utama terjadinya resesi.
- Deflasi yang Berlebihan
Jika inflasi yang berlebihan dapat menjadi faktor terjadinya resesi, deflasi juga bisa memberikan dampak yang lebih buruk. Deflasi sendiri berarti kondisi disaat harga turun dengan seiringnya waktu yang dapat menyebabkan upah menurun kemudian akan menekan harga. Sejatinya deflasi akan lebih terasa dampaknya kepada para wirausahawan, baik penyedia jasa atau barang. Ketika ada individu dan unit bisnis berhenti mengeluarkan uang, hal ini akan berdampak pada rusaknya ekonomi.
- Gelembung Asset
Banyaknya investor yang mengalami kepanikan membuat investor lainnya dengan segera untuk menjual sahamnya yang kemudian dapat memicu resesi. Fenomena ini dapat disebut juga sebagai “kegembiraan irasional”.
Mengapa demikian? Karena banyak investor yang mengambil keputusan untuk menjual sahamnya dengan emosi. Mereka membeli saham disaat ekonomi sedang baik-baik saja dan berlomba-lomba menjual sahamnya disaat kondisi ekonomi berantakan.
- Guncangan Ekonomi yang Mendadak
Guncangan ekonomi yang mendadak menjadi pemicu resesi serta berbagai macam masalah ekonomi. Mulai dari munculnya hutang yang meningkat baik secara individu maupun perusahaan. Hutang yang dimiliki secara otomatis akan membuat biaya pelunasannya semakin meninggi alhasil mereka akan bertemu di suatu titik dimana mereka sudah tidak bisa lagi melunasi hutangnya.
- Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
Perkembangan ekonomi juga menyumbang faktor terjadinya resesi. Dengan adanya revolusi industri dan perkembangan ekonomi kedepannya tenaga kerja manusia semakin lama akan tergantikan oleh teknologi yang semakin canggih.
- Indikator Suatu Negara Mengalami Resesi