3. Kesempatan kerja terbatas
Kondisi lingkungan yang kumuh sering menimbulkan stigma negatif. Warga yang tinggal di kawasan seperti itu dianggap kurang produktif atau tidak terampil, sehingga sulit mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.
4. Kerentanan terhadap bencana
Permukiman yang berada di bantaran sungai misalnya, sangat rentan terdampak banjir. Rumah-rumah yang dibangun seadanya juga tidak tahan terhadap bencana alam seperti gempa atau angin kencang.
Untuk mengatasi masalah kemiskinan dan permukiman kumuh di Bondowoso, diperlukan kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Beberapa langkah yang bisa dilakukan yaitu, Pemerintah dapat melanjutkan program bantuan rumah layak huni bagi keluarga miskin. Selain memperbaiki kualitas tempat tinggal, program ini juga memberikan rasa aman bagi penghuninya.
Membuka peluang kerja baru, khususnya di sektor pertanian dan UMKM, dapat membantu masyarakat meningkatkan penghasilan. Jika ekonomi keluarga membaik, mereka bisa memperbaiki kondisi rumah secara mandiri.
Anak-anak di permukiman kumuh harus mendapatkan perhatian khusus agar tidak terjebak dalam siklus kemiskinan. Akses pendidikan murah dan pelatihan keterampilan bisa menjadi jalan keluar.
Penyediaan air bersih, sanitasi, dan pengelolaan sampah harus ditingkatkan. Dengan lingkungan yang sehat, kualitas hidup masyarakat juga ikut naik.
Kemiskinan memang menjadi akar utama dari munculnya permukiman kumuh. Meski angka kemiskinan di Bondowoso sudah mengalami penurunan pada 2024, tantangan yang dihadapi masih besar. Penurunan angka statistik saja belum cukup, karena yang lebih penting adalah bagaimana masyarakat benar-benar merasakan perubahan dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Mewujudkan Bondowoso tanpa permukiman kumuh membutuhkan langkah nyata, konsisten, dan melibatkan semua pihak. Harapannya, dengan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha, kondisi permukiman bisa lebih baik, dan masyarakat Bondowoso dapat hidup dengan lebih layak di masa mendatang.
Rumah adalah salah satu kebutuhan pokok manusia selain pangan dan sandang. Lebih dari sekadar tempat berteduh, rumah menjadi ruang tumbuh kembang keluarga, tempat bersosialisasi, dan sarana untuk menjaga kesehatan penghuninya. Rumah yang layak huni akan memberikan kenyamanan, rasa aman, dan mendukung kualitas hidup masyarakat.