Film "Captain America: Brave New World," rilis perdana di Amerika Serikat pada 12 Februari 2025, menuai beragam reaksi awal, menempatkannya sebagai refleksi potensial dari ketegangan politik dan sosial kontemporer. Seruan boikot, tak terhindarkan.
Film ke-35 dari Marvel Cinematic Universe (MCU) ini, dibintangi oleh Anthony Mackie sebagai Sam Wilson, yang telah mengambil alih peran Captain America, dan memperkenalkan Harrison Ford sebagai Presiden Thaddeus 'Thunderbolt' Ross.
Hal ini menjadi panggung untuk eksplorasi konspirasi politik, intrik militer, dan representasi simbolis dari cita-cita Amerika di panggung global.
Film Captain America: Brave New World hadir ke hadapan publik tak hanya menghibur, tetapi juga menawarkan refleksi kritis tentang kekuasaan, identitas, dan moralitas dalam dunia yang terus berubah.
Kritik Awal yang Menyertainya
Sebelumnya, 11 Februari 2025, “Captain America: Brave New World” telah diluncurkan untuk anggota pers di Amerika Serikat, dan reaksi awal terhadap film ini datang dari kritikus film. Seperti dalam ulasan variety.com oleh jurnalis Zack Sharf dan Jack Dunn.
Ulasan awal "Captain America: Brave New World" menyoroti pujian dan kritik. Beberapa kritikus memuji penampilan Anthony Mackie sebagai Captain America, mencatat chemistry-nya dengan Danny Ramirez dan penggambaran Harrison Ford tentang Presiden Ross.
Namun, kritikus lain merasa bahwa film ini kurang memiliki kedalaman. Cris Parker mencatat bahwa meskipun dia "mencintai Mackie sebagai Cap," film itu "terasa agak kosong."
Kritikus film Emmanuel Noisette memberikan ulasan serupa seperti Parker, dia menulis di X, "...Sulit untuk mengatakan apakah pemasarannya terlalu berlebihan atau film ini tidak menawarkan banyak hal lain. Film ini biasa saja."
John Flickinger mengkritik skenario karena hanya memberi sedikit kegiatan bagi para karakter, dan menganggap aksinya tidak inspiratif.