Mohon tunggu...
Rachmat PY
Rachmat PY Mohon Tunggu... Penulis - Traveler l Madyanger l Fiksianer - #TravelerMadyanger

BEST IN FICTION 2014 Kompasiana Akun Lain: https://kompasiana.com/rahab [FIKSI] https://kompasiana.com/bozzmadyang [KULINER] -l Email: rpudiyanto2@gmail.com l IG @rachmatpy @rahabganendra

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perca-perca Harapan dari Sindang Sari

8 November 2022   00:01 Diperbarui: 8 November 2022   00:18 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang ibu sedang menjahit berbahan kain perca di Kampung Perca, Kelurahan Sindangsari Bogor. (Foto Dokumen Pribadi)

Banyak kreatifitas dari bahan  kain perca yang  bisa disulap menjadi produk lebih bernilai.  Mulai dari tas kain, aksesories fashion, keset, sapu tangan, handycraft dan masih banyak lagi.

Demikian pula dilakukan oleh warga di Kampung Perca, Kelurahan Sindangsari Bogor. Ibu-ibu warga Kampung Perca, berkreasi produk-produk dengan memanfaatkan kain perca.

Menariknya mereka belajar dari "nol" alias tanpa kemahiran mengoperasikan mesin jahit.  Hebatnya lagi Kampung Perca ini terbentuk sebagai sentra kerajinan berbahan perca atau kain sisa pada masa pandemi, 2 tahun silam. Hebat kan?

Pada masa sulit pandemi, dimana perekonomian rumah tangga sedang goyah, imbas pandemi,  mereka mampu bangkit  menghasilkan karya.

Efeknya turut mengangkat perekonomian keluarga. Secara para warga memperoleh pekerjaan yang berlokasi di area pemukiman mereka.

Kampung Perca yang diinisiasi oleh Nining Sriningsih, warga RW 01 Kelurahan Sindang Sari.  Dimulai dengan 15 ibu-ibu yang bersemangat memulai  Gerakan yang lahir  dalam gerakan HAS Sabilulungan. Diresmikan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dan Wali Kota Bogor, Bima Arya, pada Jumat (17/12/2021). 

Gerakan yang menjadi istimewa, saat eksistensinya mampu memberikan dampak positif bagi warga setempat khususnya.

Pelatihan rutin dilakukan bagi warga yang ingin belajar. Aku melihat kesibukan di "galeri: Kampung Perca yang dikelola Bu Titik, beberapa minggu lalu.  4 orang ibu-ibu sedang asyik membuat produk berbahan perca.

"Buat keset," Jawab Ibu Winasih, yang aku tanya. Dia sedang membuat keset berbentuk"Love".

Asal tahu saja, Bu Winasih ttermasuk generasi awal yang belajar menjahit di situ. Dia terlihat senang. Tentu karena dia memiliki kehiatan yang mampu membantu perekonomian keluarganya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun