Mohon tunggu...
Rachmat PY
Rachmat PY Mohon Tunggu... Penulis - Traveler l Madyanger l Fiksianer - #TravelerMadyanger

BEST IN FICTION 2014 Kompasiana Akun Lain: https://kompasiana.com/rahab [FIKSI] https://kompasiana.com/bozzmadyang [KULINER] -l Email: rpudiyanto2@gmail.com l IG @rachmatpy @rahabganendra

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Misteri Permen Karet dan Nenek Genit

8 Oktober 2015   18:41 Diperbarui: 8 Oktober 2015   20:46 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berpacu dengan waktu (ada timer penunjuk waktu yang tampil tiap adegan berganti, kesannya jadi futuristik banget) Timun (Tike Priyatnakusuma) dan Buluk (Ence Bagus) melaksanakan tugasnya dengan serius. Berlagak detektif ala Sherlock Holmes lengkap dengan kostum dan aksesoriesnya mereka menyusuri tempat-tempat yang berhubungan dengan terciptanya ‘foto dan video paparazzi’ yang mengancam pernikahan Lana dan Bagas. Mulai dari ruangan, balkon hingga segala posisi lainnya. Belakangan mereka berhasil mengendus posisi pengambilan foto. Sebuah meja dibalik kaca dan tempat permen karet ditemukan!

Permen karet yang menjadi salah satu petunjuk selanjutnya. Meski terkuaknya misteri malah dari komentar asisten Angga yang baru dua pekan bekerja, paska acara pernikahan yang heboh. Asisten yang juga demen mengunyah permen karet!! Misi tuntas.

Berpacu dengan waktu pula tim kedua, misi The Bebek Betutu yang bertugas menyiapkan menu bebek betutu. Mayo Meositta (Edric Tjandra), Iwan Kurniawan (Ibob Tarigan) dan Januar Edwin (Tora Sudiro) menjelajahi Kota Bandung dan sekitarnya mencari koki yang mampu memasak bebek betutu dengan sempurna. Demi harga diri hotel tempat mereka bekerja. Dengan ‘meminjam’ Beler, mobil klasik milik besan dari tuannya, mereka berburu sosok yang mampu memasak bebek betutu. Segala lika-liku ditemui. Dikejar polisi, mobil hilang, menjadi kemasan yang mencekam namun tetap lucu. Akhirnya berkunjunglah mereka ke tempat ‘nenek’ yang konon sangat ahli memasak menu bebek betutu. ‘Nenek genit’ yang menyanggupi membantu dengan syarat genitnya, seperti minta gendong dan juga minta ciuman si Tora. Dengan perjuangan yang tak kenal lelah dan tentu penuh kekocakan mereka berhasil membawa resep bebek betutu ke hotel. Misi tuntas.

Lalu siapa biang kerok yang menyabotase pernikahan Lana dan bagas? Ternyata oknumnya tanpa diduga…. muncul belakangan sih. Siapa?

Menonton film ini, benar-benar menghibur, tak perlu sampai mengernyitkan dahi meski konsep ceritanya berteka-teki. Yang jelas, kita dibawa senyum dan tertawa lebar oleh film yang sebenarnya menggelitik, mengundang tawa, dan misterius meski ada adegan mencekamnya, yakni saat nenek genit yang menghadang di jalan, dan Mayo Meositta, Iwan Kurniawan dan Januar berteriak ketakutan. Ditambah dengan gambar-gambar dengan teknik tinggi mengambil panorama obyek yang super ciamik. Bagaimana Hotel GH Universal, sebuah hotel bintang lima dengan 105 kamar yang berlokasi di Bandung utara, benar-benar di-shoot menjadi hotel yang megah dengan arsitektur gaya renaisans ala Italia.

Mata penonton disegarkan pula dengan panorama menyejukkan mata lokasi wisata Situ Patenggang, Ciwidey, Kabupaten Bandung yang diambil gambarnya pada medio Maret 2015. Kota Bandung, Jalan Braga dan lain-lain nampak banget klasik dan ‘nyeni’. Sinematografi garapan Yunus Pasolang patut diacungi jempol. Lighting yang menawan berpadu dengan music yang ng-etnik ditangan Emil Naif.

Soo, di benakku masih bertanya-tanya, kenapa bisa Januar tiba-tiba memasak ‘bebek ningrat’ punya nenek genit itu dengan sukses, padahal sebelumnya diceritakan dia trauma karena si ‘Rambo’, bebek masa kecilnya digoreng ibunya. Awalnya aku pikir yang akan memasak bebek betutu si nenek genit loorr (dibawa ke hotel). Heheee. Terus ada adegan saat Januar dkk turun gunung selepas dari tempat nenek genit, dengan mengendarai vespa nyentriknya, mereka hanya berputar-putar jalan saja. Kepikiran sih itu pengaruh sihir si ennek genit yang ditinggalin hehee. Tapi belakangan mereka berhasil lolos dan bisa ‘turun’, entah kenapa jadi bisa yaaa?

Aniway by the way busway, Webek bolehlah diapresiasi sebagai film yang layak tonton untuk segala usia, 13 tahun ke atas sih. Konsep yang misteri yang dikemas ala detektif romantika (kisah asmara diam-diam Timun dan Buluk), kualitas gambar, sinematografi yang ciamik banget, pemeran film yang berkelas untuk urusan mengocok perut (meski Tora dkk gak mau disebut pelawak), lokasi shoting yang super duper cantik dan tak ketinggalan juga ada putri seorang Kompasianer yang ikutan main lorrr, siapa?

[caption caption="Eh dulu pernah jumpa loor artis Webek di Studio Kompasiana, April 2015. (Ganendra)"]

[/caption]

Dia adalah Kiena Dwita yang memerankan sosok antagonis Lisa Soerjo, sepupu si Lana. Kiena adalah putri dari Kompasianer Ngesti Setyo Murni. Kompasianer yang suka nulis isu lingkungan, traveling juga otomotif. Beberapa kali ikutan bareng acara test drive Kompasiana juga sih hehee.

Sooo….nonton sajah deh sendiri, dijamin ngakak, sejak Tora nungul ampe ga nungul lagi heheee. Eh udah tayang loorr di bioskop tanah air sejak hari ini, Kamis 8 Oktober 2015. Buruaaann, buat yang lagi galaow, lagi hepi, lagi jatuh cinta, lagi meriang dan lagi-lagi lainnya, bakalan sembuh karena super duper menghibur hehee.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun