Kerja bakti sebuah kata yang mudah diucapkan dan dituliskan namun tidak mudah untuk dilaksanakan. Mengapa demikian? Bahkan sering kali anak-anak di Sekolah Dasar ketika memberikan contoh kegiatan yang meningkatkan persatuan dan kesatuan di lingkungan masyarakat jawabannya tidak jauh dari kerja bhakti, ronda malam dan saling menghormati atau menghargai. Kata yang sering juga disebut dengan gotong royong. Walaupun sesungguhnya terdapat perbedaan.
Kerja bakti mengacu kepada kerjasama dalam masyarakat terkait dengan proyek fisik seperti membangun jalan atau jembatan dan membangun sarana ibadah, membangun gedung pertemuan warga dll. Sedangkan gotong royong mengacu kepada kerja sama dengan suka rela untuk kepentingan bersama seperti memelihara fasilitas umum, membersihkan lingkungan, dan membantu tetangga yang sedang hajatan. Kedua kata tersebut sering dipakai secara bergantian tergantung kebutuhan masyarakat dan merupakan tradisi yang sangat layak untuk dipertahankan.
Kerja bakti di lingkungan perkotaan menjadi barang yang langka. Karena ada warga yang enggan untuk ikut kerja bakti. Berbagai alasan dikemukakan, dari yang logis maupun tidak. Alasan yang masuk akal adalah mereka beralasan masuk kerja, atau baru pulang kerja karena shift malam. Sedang alasan yang tidak logis adalah lupa, tidak punya waktu, tidak ada kepentingan yang berkaitan dengan dirinya, malas kena kotor, mendingan bayar orang lain.
Minggu lalu RW 027 Kaliabang Tengah mengadakan kerja bakti serentak di seluruh RT yang merupakan kendalinya. Program yang direncanakan oleh Bidang Kebersihan dan Lingkungan Hidup ini telah menjadi program kerja tahunan yang disepakati dalam Musyawarah RW 027. Pak Aryo Yudho Paryono dan Bu Sri Sumarsih sebagai koordinator bidang telah mensosialisasikan program tersebut ke setiap RT agar terlaksana dengan baik.
Melalui surat edaran yang ditandatangani Pak UU Tustandi selaku RW telah disebarkan kepada seluruh RT yaitu RT 01- RT 09 untuk kemudian dilanjutkan kepada warga di masing-masing RT. Sesuai rencana kerja bakti akan diadakan pada Hari Minggu pukul 07.00 sampai selesai. Akan tetapi ternyata ada satu RT yaitu 05 yang tidak berpartisipasi karena sedang ada program wisata.
Kerja bakti kali ini menyasar saluran air di wilayah masing-masing, mengingat curah hujan masih sangat tinggi. Bahkan saat akan kerja bakti hujan turun pagi harinya. Sehingga dengan kerja bakti tersebut diharapkan tidak ditemukan lagi sumbatan atau genangan di saluran warga. Selain itu diadakan pemangkasan tanaman yang terlalu rindang sehingga kanopinya menutupnya jalan lingkungan. Bahkan di beberapa titik dilakukan pemotongan pohon karena sudah tua dan berpotensi membahayakan keselamatan warga.
Dengan berkoordinasi RW 021, kerja bakti memangkas pohon-pohon yang menaungi Jalan Taman Mula Sakti Indah dilaksanakan. Koordinasi dilakukan karena jalan tersebut merupakan batas wilayah antara RW 021 dan RW 027. Jalan yang belum lama ini mendapat perbaikan dengan pengecoran sehingga mulus kondisinya.
Setelah dilakukan pemangkasan ranting dan dahan, jalan terlihat lebih terang . Cahaya matahari pada siang hari maupun lampu pada malam hari dapat menyinari jalan dengan jelas. Selain itu jalan terlihat lebih lega pemandangannya.
Hasil tebangan berupa ranting, dahan dan pohon diletakkan di sepanjang jalan untuk kemudian hari Seninnya diangkut oleh truk sampah ke TPS. Mengingat hari Minggu tersebut bersamaan dengan kegiatan Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional di Stadion Patriot Bekasi sehingga para petugas siaga di tempat tersebut.
