Pandemi Covid-19 yang melanda di negara Indonesia pada awal tahun 2020 menyebabkan pemberhentiannya pembelajaran secara offline (tatap muka) bagi sekolah diseluruh negara Indonesia.
Dengan adanya pandemic Covid-19 para remaja memutar otak dengan cara membuka usaha seperti contohnya usaha Angkringan.
Ligar Muhammad Taufik Qurahmman pemilik usaha yang masih berumur 17 tahun atau masih duduk dibangku sekolah menengah atas (SMA) ini membuka usaha Angkringan mulai pada awal tahun 2021 tepatnya bulan Februari tahun 2021.
Sang pemilik yang biasa dipanggil dengan panggilan Tora ini memiliki beberapa faktor yang membukatkan tekadnya untuk membuka usaha Angkirngan saat pandemic Covid-19.
"Saat dilaksanakannya aturan bahwa sekolah tutup karena pandemic covid-19,saya mencoba memutar otak saya agar saat pandemic covid-19 bisa menghasilkan uang atau paling tidak dapat membantu orangtua yang juga terdampak covid-19"
Angkringan Tora ini terletak di daerah Semin,Bendung,Gunungkidul,Yogyakarta, konsep dari angkringan ini bukan seperti pada angkringan umumnya karena angkringan ini terletak didalam rumah bukan dipinngirjalan ataupun menggunakan grobak,
Angkringan Tora ini terkadang memiliki banyak pelanggan kadang tidak karena sedang diberlakukannya PPKM maka dibatasi oleh polisi,ketua RT dsbnya batas untuk dapat membuka warung ataupu dapat berjualan di saat pandemic hanya sampai jam 19.00
Semoga pandemic covid-19 ini segera berlalu dan sekolah-sekolah di negara Indonesia bisa dilaksanakan kembali, dan tentu saja semoga ekonomi di negara Indonesia bisa segera kembali normal.
