Mohon tunggu...
rafida maghfirotul
rafida maghfirotul Mohon Tunggu... Freelancer - stay tune

mahasiwi uin maulana malik Ibrahim malang

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kenali Penyebab Temper Tantrum pada Anak Usia Dini

17 Desember 2020   23:10 Diperbarui: 17 Desember 2020   23:16 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Tempertantrum yang biasa dialami oleh anak-anak sudah menjadi suatu hal yang biasa ketika mereka masih berumur 4 tahun, kebiasaan anak yang masih berumur di bawah 4 tahun mereka akan lebih mudah meledak atau yang biasa disebut dengan ngambekmasih dianggap wajar karena pada umur tersebut anak sudah mampu mengekspresikan bagaimana ketika mereka marah atau mengekspresikan kecemasan yang terjadi pada anak.

tetapi yang perlu diketahui bagi setiap orang tua adalah tempertantrum tidak bisa dibiarkan sampai mereka berlanjut usia dewasa karena dapat menjadi suatu kebiasaan hingga menjadikan senjata bagi anak itu sendiri menuntut kepada orang tua agar segala sesuatu yang diinginkannya dipenuhi.

a. Penyebab tempertantrum
Tempertantrum dapat terjadi pada anak karena kemampuan untuk mengontrol emosi yang memang masih belum mampu untuk dikuasai anak sehingga mereka akan mengungkapkan amarahnya dengan tidak tepat, tetapi yang perlu diperhatikan adalah kondisi seperti ini dapat menjadi lebih buruk ketika perilaku orang tua yang tidak dapat mengerti anaknya.

b. Intervensi yang dilakukan
Dalam menghadapi anak yang mengalami tempertantrum orang tua harus lebih memiliki sikap tenang, lemah lembut dan menghindari untuk terpancing amarah. Pencegahan kondisi-kondisi anak mengalami tempertantrum, selain itu orangtua juga harus mengatur pola asuh dan pola didik yang baik. tetapi yang perlu diperhatikan adalah ketika kondisi tempertantrum yang terjadi pada anak tidak berkunjung mereda maka yang harus dilakukan adalah memberikan pelukan cinta, kata-kata teguran maupun sindiran sehingga tidak akan membuat anak semakin marah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun