Mohon tunggu...
Rafa Diantania Irfan
Rafa Diantania Irfan Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa S1 Ilmu Politik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Orientalisme dan Demonisasi Islam di Media

18 April 2021   18:27 Diperbarui: 18 April 2021   18:51 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada berita tersebut, aksi jihad yang dilakukan oleh kedua oknum merujuk kepada aksi terorisme. Kemudian, ada pula media lainnya seperti Mata Mata Politik yang menggunakan istilah jihadis kepada kelompok teroris yang beranggotakan remaja dalam headline beritanya, yaitu Serangan Surabaya Soroti Masalah Jihadis Remaja di Indonesia. 

Tentunya, hal ini menjadi problematik karena dengan menggunakan istilah jihadis untuk menyebut teroris, media di Indonesia turut berkontribusi dalam penyempitan makna jihad sebagai sebuah bentuk kekerasan oleh Muslim (Irfansyah, 2018). Hal ini menjadi masalah mengingat Indonesia merupakan negara yang plural, terdiri dari penduduk dengan agama yang berbeda-beda sehingga dapat memecah belah bangsa dan menimbulkan intoleransi. 

Apalagi, korban dari aksi terrorisme merupakan penganut agama minoritas sehingga penggunaan istilah jihad dan jihadis dalam media dapat menimbulkan kesalahpahaman di antara masyarakat Muslim dan non-Muslim yang dapat memunculkan benih-benih kebencian. Prasangka dan stigma juga mulai muncul, terutama terhadap Muslim bercadar yang diasosiasikan dengan terorisme, radikalisme, dan ekstrimisme. Bahkan, stigma dan prasangka tersebut juga datang dari masyarakat Muslim itu sendiri yang tak jarang memojokkan muslim bercadar dan ikut menyebarkan ketakutan terhadap mereka. 

Wacana larangan bercadar di kantor pemerintah pun sempat muncul di Indonesia pada tahun 2019 sebagai rekomendasi dari Kementerian Agama dengan alasan keamanan. Hal tersebut sama saja menggeneralisasi cadar sebagai bagian dari radikalisme dan ekstrimisme.

Dari sini, kita dapat melihat bahwa orientalisme bahkan turut mempengaruhi pandangan masyarakat Timur itu sendiri terhadap dunia Islam dan Arab yang juga bagian dari dunia Timur. Hal ini berarti semakin menunjukkan hegemoni Barat terhadap Timur, di mana Barat dengan mudahnya mempengaruhi pandangan masyarakat Timur terhadap Islam dan Arab. Oleh karena itu, dibutuhkan pemahaman dan edukasi mengenai apa itu Islam, jihad, dan terorisme agar tidak terjebak dalam pandangan orientalis Barat terhadap Islam yang menyesatkan.

Referensi

Irfansyah, Azhar. (30 Juli, 2018). Ramai-ramai Menyempitkan Makna Jihad. Remotivi. Diakses 17 April, 2014 dari https://www.remotivi.or.id/amatan/480/ramai-ramai-menyempitkan-makna-jihad

Jhally, S. (Director). (2013, November 20). Edward said On orientalism | 1998 documentary [Video file]. Retrieved March 15, 2021, from https://www.youtube.com/watch?v=3MYYDEj4fIU

Said, E. (2010). Orientalisme. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun