Mohon tunggu...
Radya Rasyad
Radya Rasyad Mohon Tunggu... Pelajar

Bermain baseball & Kasti

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

CC CUP XL 2025: Arena Pemuda, Arena Karakter

5 Oktober 2025   17:00 Diperbarui: 5 Oktober 2025   17:00 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Panitia Siswa Berjualan Minuman di Stand CC Cup XL 2025 (Sumber: Dokpri)

"Pemuda adalah harapan bangsa, jika kekuatan dan semangatnya diarahkan pada hal yang benar." (Ki Hadjar Dewantara). Kalimat ini menegaskan bahwa masa depan tidak hanya ditentukan oleh jumlah generasi muda, melainkan oleh kualitas karakter mereka. Energi anak muda bisa menjadi bara perubahan yang membakar, namun juga bisa menjadi cahaya yang menerangi. Semua bergantung pada wadah tempat mereka ditempa. Canisius College Cup (CC Cup) adalah salah satu ruang di mana sportivitas, persahabatan, dan tanggung jawab berpadu untuk melahirkan generasi yang berani melampaui dirinya.

 CC Cup XL 2025 telah resmi berakhir. Lebih dari 200 sekolah hadir, ribuan siswa memadati Kolese Kanisius, dan lebih dari 1400 panitia bekerja di balik layar. Suasana meriah terasa setiap hari, bukan hanya di lapangan pertandingan, tetapi juga di setiap sudut yang dipenuhi kreativitas anak muda.


Namun, CC Cup bukan sekadar agenda tahunan. Ia adalah laboratorium kehidupan, tempat generasi muda diuji dalam kepemimpinan, disiplin, dan kemampuan bekerja sama. Panitia yang rela meluangkan waktu, pemain yang berjuang hingga akhir, wasit yang menjaga keadilan, penonton yang mendukung dengan tertib, semua telah menjadi bagian dari sebuah ekosistem yang melatih karakter.

Pertarungan di Lapangan, Pertarungan dalam Diri 

Di setiap pertandingan, satu pihak akan menang, pihak lain akan kalah. Namun sesungguhnya, lawan terberat bukanlah orang di seberang lapangan, melainkan diri sendiri. Rasa lelah, ego, dan kekecewaan adalah lawan-lawan yang harus ditaklukkan. Anak muda yang sanggup menerima kekalahan dengan lapang dada, justru memenangkan sesuatu yang lebih besar yakni dirinya sendiri.

Sorak sorai di tribun memang mengguncang, tetapi yang lebih berharga adalah pelajaran diam-diam yang diselipkan di balik setiap laga. Bahwa kemenangan sejati tidak diukur dari skor, melainkan dari kemampuan menjaga sportivitas. Bahwa kekalahan bukan akhir, melainkan jalan menuju perbaikan. Di sinilah CC Cup mematri nilai: bertanding untuk menang, tetapi juga bertanding untuk tumbuh.

Kemenangan sejati adalah ketika seseorang bisa melampaui egonya sendiri.


Belajar dari Balik Layar

Jika sorotan kamera tertuju pada lapangan, maka kisah terbesar justru hadir di balik layar. Lebih dari 1400 panitia rela mengorbankan jam tidur demi memastikan acara berjalan rapi. Ada yang mempersiapkan panggung dekorasi hingga larut malam, ada yang mengurus administrasi yang tak pernah selesai jumlahnya, ada pula yang membersihkan sampah bertebaran setelah penutupan.

Dari kerja keras inilah lahir sebuah pelajaran bahwa kepemimpinan sejati bukan soal memerintah, tetapi melayani. Setiap panitia belajar menekan ego, mendengarkan rekan, dan menempatkan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi. Mereka belajar bahwa kolaborasi menuntut kesabaran, bahwa tanggung jawab berarti berani memikul beban, bahkan ketika tak ada yang melihat.

ALASKA (Aliansi Supporter Kolese Kanisius) Memberikan Dukungan ke Tim A Sepak Bola Kolese Kanisius di CC Cup XL 2025 (Sumber: Dokpri)
ALASKA (Aliansi Supporter Kolese Kanisius) Memberikan Dukungan ke Tim A Sepak Bola Kolese Kanisius di CC Cup XL 2025 (Sumber: Dokpri)
Pemuda dalam Konteks Dunia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun