Lynx Iberia (Lynx pardinus) merupakan salah satu kucing besar terlangka di dunia. Dengan status endemik semenanjung iberia, kucing ini sempat terancam punah. Pada 2001, hanya sekitar 62 individu dewasa yang bertahan hidup. Namun, setelah 20 tahun melakukan upaya konservasi, pencapaian kucing ini... setelah 20 tahun melakukan upaya konservasi pencapaian kucing ini cukup membanggakan. Pada bulan juni tahun 2024, IUCN (International Union for Conservation of Nature) menurunkan status dari endangered (terancam punah) menjadi vulnerable (rentan) dan ini merupakan pencapaian yang sangat membanggakan.
Latar Belakang Krisis
Kehancuran populasi lynx disebabkan oleh banyak hal. Perubahan tata guna lahan menggusur habitat alami lynx, sementara penurunan populasi kelinci liar---mangsa utama lynx---karena penyakit myxomatosis dan rabbit hemorrhagic disease juga memberi tekanan. Kecelakaan lalu lintas dan perburuan liar juga membuat keadaan menjadi lebih buruk. Memasuki tahun 2000-an, banyak pakar pesimistis mengenai kemungkinan penyelamatan spesies ini.
Titik Balik Konservasi
Momen kritis ini memicu mobilisasi besar-besaran. Pemerintah Spanyol dan Portugal, bersama Uni Eropa, lembaga riset, serta organisasi lingkungan, meluncurkan strategi penyelamatan darurat. Fokus utamanya adalah melindungi sisa populasi, memperbaiki habitat, dan mengurangi ancaman langsung. Seiring berjalannya waktu, populasi mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan.
Program Penangkaran dan Reintroduksi
Keberhasilan terbesar datang dari program penangkaran. Lynx Iberia dibiakkan di pusat konservasi khusus, lalu dilepasliarkan ke habitat yang telah direstorasi. Hasilnya mengejutkan: populasi terus tumbuh.
1. Tahun 2022, jumlahnya mencapai sekitar 1.668 ekor.
2. Tahun 2023, melonjak menjadi 2.021 ekor.
3. Tahun 2024, hasil sensus menunjukkan populasi menyentuh angka 2.401 individu, termasuk lebih dari 1.550 dewasa/subdewasa dan 844 anak.
Distribusi juga meluas, dengan konsentrasi terbesar di Castilla-La Mancha dan Andalusia. Lebih penting lagi, jumlah betina reproduktif naik menjadi 470 ekor, sebuah indikator vitalitas populasi jangka panjang.