Bondowoso -- Dalam rangka mendukung pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas serta meningkatkan kesadaran remaja terhadap pentingnya kesehatan dan perencanaan masa depan, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Jember melalui program Unej Membangun Desa (UMD) menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Pencegahan Pernikahan Dini. Kegiatan ini dilaksanakan di dua satuan pendidikan yaitu Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) Miftahul Ulum yang terletak di Dusun Kebun, Desa Suco Lor, Kecamatan Maesan, Kabupaten Bondowoso. Kegiatan ini berlangsung pada pekan ketiga bulan Juli 2025.Sosialisasi ini dihadiri oleh total 51 siswa dari jenjang MTs dan MA yang terdiri dari siswa kelas VIII hingga kelas XI. Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian mahasiswa KKN Unej terhadap isu sosial yang kerap kali terjadi di lingkungan pedesaan, salah satunya adalah pernikahan usia dini, yang hingga saat ini masih menjadi tantangan serius dalam upaya pembangunan kualitas hidup masyarakat.
Dalam pelaksanaannya, sosialisasi ini menghadirkan narasumber profesional dari Puskesmas Maesan, yaitu Ibu Ana Mira Qanata, S.KM, seorang promotor kesehatan masyarakat yang telah berpengalaman dalam memberikan edukasi kepada remaja, khususnya terkait kesehatan reproduksi dan pencegahan risiko kehamilan dini.
Dalam pemaparannya, Ibu Ana menjelaskan secara rinci mengenai konsep dasar sistem reproduksi pada remaja, pentingnya menjaga kesehatan reproduksi sejak dini, serta berbagai dampak buruk dari praktik pernikahan dini. Beliau juga menekankan bahwa masa remaja merupakan masa emas dalam perkembangan fisik, mental, dan sosial yang sangat menentukan arah masa depan seseorang.
> "Masa remaja adalah masa penting untuk membentuk pola hidup sehat, termasuk dalam hal menjaga kesehatan reproduksi. Menikah di usia dini bukan hanya berdampak pada kesehatan fisik dan psikologis, tetapi juga bisa memengaruhi masa depan pendidikan dan ekonomi" tegas Ana Mira dalam penyampaian materinya.
Para siswa mengikuti kegiatan dengan penuh semangat dan antusias. Kegiatan tidak hanya bersifat satu arah, namun dikemas secara interaktif dengan sesi tanya jawab dan pemberian kuisioner yang bertujuan untuk memperkuat pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan. Beberapa siswa bahkan menyampaikan pertanyaan dan pengalaman pribadi terkait tekanan sosial dan budaya yang kerap mendorong terjadinya pernikahan di usia muda.
Adapun materi yang disampaikan mencakup beberapa pokok penting, antara lain:
* Pembagian masa remaja dan ciri-ciri perkembangan fisik serta psikologisnya
* Pentingnya komunikasi terbuka antara remaja dengan orang tua atau guru tentang edukasi seksual yang sehat
* Risiko dan bahaya kehamilan dini, seperti komplikasi kehamilan, kematian ibu dan bayi, serta gangguan psikologis
* Faktor sosial, ekonomi, dan budaya yang menjadi penyebab maraknya praktik pernikahan usia dini di masyarakat
Selain aspek medis, sosialisasi ini juga menyentuh aspek moral dan spiritual. Para siswa diajak untuk merenungi nilai-nilai tanggung jawab dalam membuat keputusan penting terkait masa depan mereka. Dengan pendekatan ini, diharapkan peserta tidak hanya mendapatkan pengetahuan, tetapi juga memiliki kesadaran dan sikap bijak dalam merencanakan masa depan yang lebih baik.
Perwakilan mahasiswa KKN Universitas Jember selaku Koordinator Desa Suco Lor menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja tematik KKN UMD yang mengintegrasikan isu-isu penting seperti kesehatan, pendidikan, serta pembangunan berkelanjutan di desa.
> "Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi pemantik kesadaran para siswa, orang tua, dan masyarakat sekitar untuk menunda pernikahan hingga usia yang benar-benar matang baik secara fisik, mental, maupun sosial," jelasnya.
Respons dari pihak sekolah pun sangat positif. Para guru menyambut baik kegiatan ini karena dapat membantu mengedukasi generasi muda secara berkelanjutan.