Mohon tunggu...
Radin
Radin Mohon Tunggu... Buruh - Bersatu kita bisa

Lahir dari keluarga sederhana

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Covid-19: Cerita Berbeda di Negeri Indonesia!

8 April 2020   15:43 Diperbarui: 8 April 2020   15:47 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Virus corona yang mewabah ratusan lebih negara kini menjadi bahaya yang menakutkan bagi semua orang saat ini. Berbagai upaya pun telah dilakukan,namun tetap tak mampu memutus mata rantai dari penyebaran virus ini. Negara besar seperti Amerika saja harus dipaksa tersungkur akibar virus ini. 

Namun di indonesia, ada cerita-cerita unik dan berbeda terhadap masalah virus ini. Ada sisi positifnya, ada juga negatifnya. Silahkan kita perhatikan. Tidak semua orang di sebuah negara punya solidaritas sebaik orang-orang indonesia. Tapi di sisi lain, banyak juga yang memanfaatkan kesempatan dengan menjual barang-barang dengan harga selangit. 

Ketika di surabaya masker dibagikan secara gratis,di jakarta malah menjualnya seharga mafia. Ketika APD langka dan dokter-dokter kehabisan,ada juga sebagian orang kaya raya yang pakai untuk belanja di supermarket. Ketika pemerintah meminta jaga jarak dan diam di rumah, sebagian orang tetap ingin melakukan demo menolak omnibus law. Ketika pemerintah daerah berjuang menangani setiap permasalahan yang ada, mulai penyediaan anggaran, distribusi APD dan alat kesehatan,di jakarta gubernurnya setiap hari konpres mengumumkan jumlah orang meninggal.bahkan,hanya di indonesia mayat covid-19 ditolak dimakamkan dan bahkan diteror dengan lemparan batu. 

Sebenarnya ada banyak cerita-cerita lain yang biasa kita saksikan di berbagai media.suatu hari kita bisa menyindir orang-orang kaya untuk melakukan donasi, tapi di hari berikutnya kita bisa berdebat apakah penggalangan donasi atau aksi gotong-royong melawan covid-19 harus di posting di sosial media atau tidak. Hahaha unik!

Bicara tentang solidaritas, negeri tak pernah kekurangan donasi. Mulai dari save palestina, Rohingya, Suriah, Uinghur, sampai india. Sepanjang tahun, ada saja yang perlu kita save. Tapi menariknya, setelah kita sendiri tertimpa musibah, kelompok tukang save itu tak terdengar lagi sedang mengalang donasi. Yang mereka lakukan justru mengalang aksi penolakan terhadap apapun yang dilakukan pemerintah, dan berakhir dengan isu pelengseran atau revolusi. 

Yang harus kita lakukan sekarang ini adalah saling kerja sama, pemerintah dan masyarakat harus saling kompak, agar kita bisa secara bersama-sama memutus mata rantai dari penyebaran virus. 

Bagaimana menurut anda? 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun