Mohon tunggu...
radiasafitri
radiasafitri Mohon Tunggu... mahasiswa

mengajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menanam mangrove upaya nyata menjaga lingkungan dan ekosistem pesisir

16 Maret 2025   21:31 Diperbarui: 16 Maret 2025   21:31 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menanam Mangrove: Upaya Nyata Menjaga Lingkungan dan Ekosistem Pesisir
Banyuasin II -- Hutan mangrove memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir. Namun, dalam beberapa dekade terakhir, ekosistem ini menghadapi ancaman serius akibat alih fungsi lahan, eksploitasi berlebihan, dan pencemaran lingkungan. Untuk mengatasi permasalahan ini, program penanaman kembali mangrove dilakukan di wilayah pesisir Sungsang IV, Kecamatan Banyuasin II, sebagai langkah strategis dalam upaya konservasi lingkungan.

Program ini bertujuan untuk mengatasi abrasi, meningkatkan kualitas lingkungan, serta memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar, terutama yang bergantung pada sektor perikanan dan ekowisata. Melalui metode yang telah teruji, penanaman mangrove dilakukan dengan memperhatikan lokasi yang tepat, pemilihan jenis tanaman yang sesuai, serta teknik perawatan yang berkelanjutan.

Manfaat Ekologis dan Ekonomi
Hutan mangrove dikenal memiliki banyak manfaat bagi lingkungan. Akar-akar kuatnya mampu menahan gelombang laut dan mengurangi dampak abrasi serta erosi di wilayah pesisir. Selain itu, mangrove juga menjadi habitat alami bagi berbagai biota laut, seperti ikan, kepiting, dan udang, yang berkontribusi terhadap sektor perikanan masyarakat.

Tidak hanya itu, ekosistem mangrove juga memainkan peran penting dalam mitigasi perubahan iklim. Penelitian menunjukkan bahwa hutan mangrove mampu menyerap karbon dioksida hingga lima kali lebih banyak dibandingkan hutan daratan, sehingga berkontribusi dalam mengurangi emisi gas rumah kaca.

Selain manfaat ekologis, rehabilitasi hutan mangrove juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat pesisir. Pengembangan ekowisata berbasis mangrove dapat menjadi sumber pendapatan tambahan, sementara pemanfaatan produk turunan mangrove, seperti sirup, teh, dan obat herbal, semakin diminati di pasar lokal.

Tantangan dalam Konservasi Mangrove
Meskipun program rehabilitasi mangrove terus digalakkan, masih ada berbagai tantangan yang dihadapi. Salah satunya adalah alih fungsi lahan yang tidak terkendali, di mana banyak kawasan mangrove berubah menjadi area tambak, pemukiman, atau perkebunan. Selain itu, kurangnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya mangrove juga menjadi hambatan dalam upaya konservasi.

Untuk mengatasi tantangan ini, edukasi kepada masyarakat sangat diperlukan, terutama mengenai pentingnya menjaga ekosistem mangrove bagi kelangsungan lingkungan dan ekonomi mereka sendiri. Selain itu, kebijakan perlindungan yang lebih ketat dari pemerintah serta dukungan dari berbagai pihak, termasuk akademisi dan organisasi lingkungan, diharapkan dapat mempercepat keberhasilan program rehabilitasi mangrove di Indonesia.

Dengan adanya kesadaran dan aksi nyata dari berbagai elemen masyarakat, diharapkan ekosistem pesisir dapat pulih dan memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan kehidupan manusia. Penanaman mangrove bukan sekadar langkah penghijauan, tetapi juga sebuah investasi bagi masa depan bumi yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun