Bisnis Hukum dan Ilmu Sosial (FBHIS). Berbekal pengetahuan yang dimiliki,dia membantu pedagang mainan keliling untuk bermanuver ke usaha dagang yang lebih modern agar bisa selamat dari badai pandemi.
SIDOARJO-Bagi mahasiswa Umsida, hantaman bertubi-tubi Pandemi bukan alasan untuk menyerah pada situasi. Ini pula yang coba ditularkan oleh Rachmat Julianto FakultasRahmat turun gunung membantu pedagang tersebut di wilayah Pucang Anom, Sidoarjo dalam Kegiatan KKN-T yang dilaksanakan mulai (5/8)sampai (10/10) nanti. Banting setir usaha yang diprakarsai Rahmat ini diharapkan menjadi solusi ekonomi bagi sang pedagang mainan keliling.
Awalnya, Nyoman Budayani atau akrab dipanggil Bu Nyo merupakan pedagang mainan keliling yang sering berjualan di TK aisiyah 1 raden patah. Namun, setelah pemerintah memberlakukan WFH dan belajar dari rumah ibu Nyoman kehilangan hampir 60 persen pendapatannya karena kehilangan pelanggan.
Rachmat tersebut mendatangi ibu nyoman untuk melakukan pelatihan dan pendampingan untuk membuat olahan pisang siap jual karena sebelumnya Nyoman sudah pernah membuat olahan pisang. Hanya, kegiatan ini tidak dilanjutkan karena fokus pada berjualan mainan keliling.
"Prosesnya sederhana saja, dengan 2 cengkeh pisang kepok yang kemudian diolah menjadi pisang siap jual yakni pisang goreng nugget," kata Rahmat. Pisang olahan tersebut kemudian diolesi topping varian kekinian seperti chocolate, chocomaltine, tiramisu, matcha, oreo dan lain-lain.
Tak hanya itu, Rahmat juga melanjutkan dengan proses packaging dan pemasaran yang update. "Kemasannya juga saya buat kekinian agar menjadi eye-catching. Pun, ukurannya dibuat variatif dari segi jumlah dan harga,"tandasnya.
Pisang kriuk Ibu Nyoman juga didaftarkan ke salah satu merchant daring. "Pendaftarannya pun memakan waktu cukup singkat yakni satu minggu. Media sosial seperti instagram dan whatsapp juga kami gunakan," tambahnya. Harga yang dipatok berkisar dari Rp 12-30 ribu. ***