Terus bagaimana saya menyikapinya? Walaupun teman-teman satu geng kita saat sekolah atau kuliah dulu sudah berkeluarga, sudah saling berpencar, sudah tak saling bisa ketemu dan kumpul dengan kita, saya punya tips agar setidaknya bisa menyambung tali silaturahim kita dan teman-teman kita itu, ini tips dari saya:
- Saling Memberi Hadiah pada Saat Teman Ulang Tahun
Kalau sahabat sejati pasti tahu tanggal ulang tahun kita walaupun nggak di reminder oleh Facebook, dong? Dengan saling memberi hadiah pada saat teman kita ulang tahun setidaknya bisa menjadi ajang keep contact antar teman satu geng kita saat kita sekolah atau kuliah dulu.
- Whatsapp Call atau Adakan Zoom Meeting Minimal Sebulan Sekali
Cara tersebut efektif untuk saling memberi support, semangat, motivasi kepada teman-teman kita walaupun kita sudah jarang lagi kumpul atau bertemu. Kita jadi tetap bisa saling update kehidupan antar teman-teman.Â
Tapi, jangan dijadikan ajang untuk pamer pencapaian ya, hargai teman-teman kita yang mungkin pretasi atau pencapaiannya belum seperti kita. Serta pantang banget untuk bertanya dengan awalan kata "Kapan."Â
Contoh: "Kapan Nikah? (bagi teman yang belum menikah) atau "Kapan nih punya anak?" (bagi teman-teman yang sudah menikah) "Kapan nih naik jabatan di kantor?" atau "Kapan nih lu liburan ke luar negeri? Si A baru di-promote loh oleh bosnya terus dia jalan-jalan keluar negeri." Sekali lagi, jangan bertanya dengan hal demikian.
- Jangan Sering-sering Update Pencapaian/Prestasi/Kehidupan Kita di Instagram atau Sosmed
Boleh-boleh saja update hal demikian tapi tolong jangan keseringan. Karena hal tersebut mungkin bisa menjadi penyebab timbulnya rasa iri, jengkel, dengki bagi teman-teman kita yang membuat mereka tidak mau lagi berteman dan akrab dengan kita. Ingat, setiap orang punya jalan hidup masing-masing, punya takdir masing-masing dan waktunya pun tidak sama antara satu yang lain.
***
Memang sejatinya dengan bertambahnya usia, pertemanan tidak akan sama seperti dulu lagi yang apa adanya, saling menerima, saling terbuka. Karena banyak faktor yang mempengaruhinya, faktor sosial misalnya.Â