Mohon tunggu...
RACHMA DWI CAHYANINGRUM
RACHMA DWI CAHYANINGRUM Mohon Tunggu... Mahasiswa

Halo! Nama saya Rachma. Saya adalah seorang yang penuh semangat dan selalu ingin belajar hal-hal baru. Saya sangat menikmati berbagai hobi, salah satunya adalah menulis, terutama genre fiksi remaja. Selain menulis, saya juga suka membuat kue untuk mengisi waktu senggang saya. Dalam hal kepribadian, saya adalah seseorang yang ramah dan tepat waktu. Saya selalu berusaha untuk memahami perspektif orang lain dan menjalin hubungan yang baik dengan orang-orang di sekitar saya. Saya percaya bahwa komunikasi yang baik adalah kunci dalam membangun hubungan yang sehat dan produktif.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Kurs Dolar Naik, Belanja di Taobao Jadi Lebih Mahal

17 Juni 2025   13:11 Diperbarui: 17 Juni 2025   13:11 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Taobao adalah salah satu platform belanja online terbesar di Tiongkok. Banyak orang Indonesia juga belanja di sana dikarenakan harganya yang murah dan produknya beragam. Akan tetapi, untuk pembeli dari luar negeri, pembayaran dilakukan dengan mata uang dolar. Beberapa waktu lalu, saya sempat belanja di aplikasi Taobao, platform belanja online asal Tiongkok yang sering jadi favorit karena produknya unik dan harganya relatif murah. Tapi karena biaya kirim langsung ke Indonesia mahal, saya biasanya ikut jasa titip (jastip) dari seseorang yang sedang membuka pre-order dari China ke Indonesia.

Awalnya semua lancar, saya sudah menghitung harga barang,ongkos kirim, dan fee jastip. Namun, saat total tagihan dikirim, saya cukup terkejut karena jumlahnya jauh lebih tinggi dari perkiraan. Setelah saya cek, ternyata hal tersebut disebabkan oleh kenaikan kurs dolar yang saat itu telah menyentuh angka Rp17.000 lebih per 1 USD. Karena transaksi ke penjual luar negeri biasanya dikonversi ke dolar, tentu saja biaya yang harus saya bayarkan ikut naik. Naiknya kurs dolar terhadap rupiah bisa disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah kebijakan suku bunga dari bank sentral Amerika Serikat (The Fed). Saat suku bunga naik, banyak investor memindahkan dananya ke aset berdenominasi dolar, sehingga permintaan dolar meningkat dan nilai tukar rupiah melemah.

Sebagai konsumen, memahami kondisi ekonomi global khususnya fluktuasi nilai tukar adalah langkah penting agar kita dapat lebih siap menghadapi perubahan harga yang terjadi secara tiba-tiba. Pengalaman ini menjadi pengingat bahwa ekonomi global bukanlah hal yang jauh dari kehidupan sehari-hari. Bahkan keputusan untuk membeli satu barang pun bisa terdampak oleh kebijakan ekonomi di negara lain. Karena itu, penting bagi konsumen untuk lebih peka terhadap dinamika nilai tukar, agar tidak kaget saat harga yang harus dibayar mendadak membengkak. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun