Mohon tunggu...
Seorang Ibu
Seorang Ibu Mohon Tunggu... Buruh - Not Bad

Hanya suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Single Parent" Patut Dibanggakan, Ini 10 Alasannya!

6 April 2018   09:44 Diperbarui: 6 April 2018   09:55 1092
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Single parent is janda, itu bagi saya. Janda itu berat, Dilan. Datangnya bukan semudah rindu tapi datangnya seberat miliaran rindu. Sesungguhnya jadi janda itu penuh miliaran rindu, rindu dinafkahi lahir dan bathin :D.

Siapa sih yang mau jadi janda. Ih amit-amit deh, tidak pernah ada di benak saya sebelumnya. Pernikahan bagi saya harus diselamatkan hingga nafas terakhir karena sebuah hubungan apa pun itu masalahnya bisa dibicarakan. Apalagi hubungannya disahkan oleh Allah, duh berat tanggung jawabnya. Namun, sekarang saya jandaa, itu kenyataan yang harus dihadapi.

Suami mewariskan tiga anak yang lucu-lucu, imut, dan kadang menyebalkan. Saya harus membesarkannya sendirian. Aduh-aduh beratnyaaaa tidak tahan. Bersyukur sekali jika setiap harinya dilalui tanpa tangis. Jreng...jreng dua tahun berlalu, saya tidak menyangka bisa melaluinya.

Selama dua tahun dapat saya lalui, maka saya merasa bahwa single parent itu patut dibanggakan. Ini dia alasan-alasannya! Cekidot!

1. Wanita yang kuat

Janda itu kuat loh. Jika semua anak sedang bertengkar, saya harus berubah seperti wonder woman. Pahlawan wanita yang kuat. Saya harus menenangkan satu-satu dengan penuh kesabaran, bahkan menggendongnya. Hati-hati memarahi, pernah nih saya keras bicara hingga terbang tangan saya pada mereka. Lalu apa yang terjadi? Saya menyesal sekali. Menyesalnya tuh seperti menolak orang memberi tanah 5 hektar. Nyesel banget. Kapok deh. Maka lebih baik kuat menahan amarah.

2. Menjadi bos

Bos dalam rumah tangga. Kepala keluarga sesuai dalam Kartu Keluarga. Semua saya handle. Saya yang merencanakan semuanya dan saya juga yang menjalani. Gagal dan sukses dinikmati, wajarlah belum puluhan tahun jadi single parent. Masih new dan unyu-unyu.

3. Tahan banting

Tahan banting ini adalah wanita yang tahan diPHPin para lelaki. Nih ya, kebanyakan lelaki yang mendekati saya sebagai single parent adalah lelaki modus. Maka saya harus tahan banting ketika para lelaki hanya memberi harapn-harapan palsu. Tidak ada harapan ya go away. Namanya juga tahan banting seperti baskom-baskom yang dijual keliling. Dibanting diangkat, tetap kece. Kadang berpikir, terbuat dari apa ini hati saya iniiii. Duu duuu duuu.

4. Wanita yang penuh semangat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun