Mohon tunggu...
Azizatuzzahra Alharyat
Azizatuzzahra Alharyat Mohon Tunggu... Ilmu Hubungan Internasional Universitas Mulawarman

I love avocado coffe

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Personal Branding Mahasiswa: Realita atau Sekadar Pencitraan?

7 Oktober 2025   22:49 Diperbarui: 7 Oktober 2025   22:49 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Di era digital sekarang, media sosial bukan hanya sekadar tempat berbagi momen atau hiburan semata, tetapi juga sebagai panggung untuk mahasiswa menampilkan diri. Tak sedikit mahasiswa yang menggunakan media sosial di era sekarang. Karena dengan adanya media sosial dapat mempermudah mahasiswa dalam berkomunikasi, bersosialisasi, dan membangun citra positif dirinya dengan mengunggah aktivitas kampus, nilai akademik, pengalaman organisasi, hingga pencapaian pribadi di akun media sosial, bagaikan portofolio digital. Fenomena ini sering disebut personal branding, yaitu upaya seseorang dalam membangun citra dan reputasi dengan menampilkan kemampuan, kepribadian, serta nilai diri yang ingin dikenal oleh publik.

Namun, di balik fenomena ini, muncul pertanyaan: apakah semua unggahan tersebut benar-benar mencerminkan keaslian diri mahasiswa tersebut, atau hanya sekadar bentuk pencitraan?

Tidak bisa dimungkiri, terkadang media sosial mendorong budaya "tampil menarik" agar kehidupan yang dijalani terlihat produktif, inspiratif, dan berprestasi di mata pengguna media sosial lainnya. Hal ini bisa saja membuat mahasiswa berpikir bahwa nilai diri mereka bergantung pada bagaimana orang lain melihat personal branding yang mereka bangun di media sosial, bukan pada kualitas yang sebenarnya mereka miliki di kehidupan nyata.

Personal branding di media sosial tentu bisa menjadi sarana dan langkah yang baik bagi mahasiswa untuk pengembangan diri. Karena dengan membentuk personal branding di media sosial, mahasiswa dapat memperkenalkan diri, ide, kemampuan yang dimiliki, minat dalam bidang tertentu, serta pencapaian yang berhasil dicapai kepada khalayak luas, yang pada akhirnya dapat membangun reputasi dan citra yang positif, menambah koneksi, serta dapat membuka peluang karier. Tidak sedikit perusahaan atau lembaga yang kini menilai profil di media sosial sebagai salah satu bentuk pertimbangan dalam proses rekrutmen. Artinya, jejak digital yang baik dapat menjadi nilai tambah dan bentuk tanggung jawab bagi mahasiswa.

Namun, di sisi lain, personal branding juga bisa memberikan dampak negatif, ketika apa yang diunggah di media sosial oleh mahasiswa hanya sekadar pencitraan semata, mencari atau haus akan validasi dengan cara yang tidak sehat, dan kepalsuan yang dibuat atau tidak sesuai dengan kenyataan. Hal ini bisa saja menjadi tekanan bagi mahasiswa untuk selalu tampil sempurna, bahkan bisa membuat kepercayaan orang di sekitar menjadi menurun ketika tidak mencapai ekspektasi yang mereka harapkan.

Personal branding juga dapat menjadi masalah bagi mahasiswa ketika rasa cemas muncul pada saat apa yang diunggah tidak mendapatkan banyak perhatian, atau saat mahasiswa mulai membandingkan dirinya sendiri dengan pencapaian dan branding yang di miliki orang lain di media sosial. Jika hal ini terjadi dalam jangka panjang, tentu dapat memengaruhi kesehatan mental bagi mahasiswa yang mengalaminya.

Fenomena ini menunjukkan bahwa personal branding di media sosial dapat berdampak positif, karena bisa menjadi sarana pengembangan diri mahasiswa dalam membentuk portofolio digital, yang dapat meemberikan manfaat kedepannya nanti.

Namun, di sisi lain, dapat pula menjadi jebakan ilusi kesempurnaan. Dimana mahasiswa perlu menyadari bahwa membangun personal branding bukan berarti menciptakan kepalsuan agar terlihat sempurna, melainkan bersikap jujur dalam menampilkan kelebihan sekaligus menerima kekurangan yang dimiliki. Dengan begitu mahasiswa akan menampilkan nilai dirinya yang sesuai dengan kenyataan atau yang sedang diusahakan. Media sosial memang memberikan mahasiswa ruang untuk berekspresi dan menunjukkan potensi, tetapi dunia nyata tetap menjadi tempat di mana integritas itu diuji.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun